Suara.com - Momen Hari Raya Idul Adha atau lebaran haji identik dengan penyembelihan dan pembagian hewan kurban. Adapun hewan kurban yang disembelih bisa berupa sapi atau kambing. Namun masyarakat perlu berhati-hati dan teliti saat menerima daging hewan kurban. Berikut ciri daging kurban rusak dan tidak layak makan.
Kualitas daging kurban terkadang bisa menurun bahkan rusak akibat cara penyembelihan atau memotongnya yang tidak tepat. Kerusakan pada daging kurban ini dapat menyebabkan daging tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan jika tetap di masak maka bisa menyebabkan sakit perut. Maka hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas daging kurban.
Dalam hal ini kualitas fisik daging kurban bisa dilihat dari warna, rasa, aroma, perlemakan dan tentu saja tekstur daging tersebut. Salah satu ciri paling umum daging yang sudah tidak layak konsumsi adalah dagingnya yang cenderung berlendir atau lengket dan berbau tak sedap.
Ciri Daging Kurban Rusak Tidak Layak Makan
Baca Juga: 6 Cara Menurunkan Kolesterol Setelah Makan Daging Kurban
Agar tidak keliru saat mengonsumsi daging hewan kurban, berikut adalah ciri daging kurban rusak dan tak layak konsumsi yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Karakteristik daging kurban
Beberapa penelitian merekomendasikan bahwa setiap daging harus segera diolah dengan batas waktu tidak lebih dari dua hari setelah disembelih. Sebab, daging yang terlalu lama didiamkan akan menjadi kering sehingga tidak layak di makan.
Sebenarnya, tidak ada batasan berapa lama daging kurban bisa disimpan dengan aman di dalam freezer. Namun, daging yang sudaj dibekukan sejak lama cenderung akan menjadi kering.
2. Tekstur dan aroma daging
Baca Juga: Memasukkan Sendok Ke Dalam Masakan Bisa Buat Daging Jadi Empuk? Begini Penjelasannya
Tekstur dan bau daging yang tidak menyengat. Ciri-ciri daging tidak sehat berikutnya yaiti permukaan daging mulai jadi lengket, berlendir, hingga berbau tidak sedap. Ciri ini termasuk yang paling parah, sebab daging kemungkinan sudah membusuk dan tentu tidak layak untuk dimakan.
Jika Anda mendapati tanda-tanda tersebut, maka segera buang. Jangan coba-coba untuk mengonsumsinya. Atau Anda dan keluarga akan sakit perut bahkan menyebabkan keracunan.
3. Warna daging
Warna daging yang pucat dan keabu-abuan. Warna keabu-abuan ini tidak selalu menandakan bahwa daging kurban sudah rusak. Akan tetapi, Anda tetap perlu waspada terhadap kualitaa daging yang akan dikonsumsi.
Daging sapi dan kambing kadang-kadang bisa berubah warna karena proses metmyoglobin, atau suatu reaksi kimia yang terjadi saat myoglobin dalam daging terpapar dengan oksigen. Selain itu, warna pada daging beku juga terkadang bisa berubah.
Namun selama perubahan warna tersebut tidak disertai dengan tanda-tanda kerusakan lainnya, maka daging masih baik-baik saja. Tapi jika sebaliknya, maka sebaiknya jangan konsumsi daging kurban tersebut.
4. Daging hewan sakit
Hewan yang sedang sakit terutama yang menderita radang akut pada organ dalam akan menghasilkan daging berbau layaknua mentega tengik. Daging hewan yang sakit ini sebaiknya tidak dimakan, karena dipastikan sudah rusak.
5. Hewan berbau obat
Hewan dalam pengobatan terutama hewan dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan daging yang bau obat-obatan. Daging yang bau obat sebaiknya tidak dimakan.
Nah itulah tadi ciri daging kurban rusak dan tidak layak makan. Semoga bermanfaat dan menjadi pertimbangan untuk Anda agar selalu teliti dengan dagingbkurban yang diterima.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari