Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai jika hubungan Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi saling menguntungkan satu sama lain atau simbiosis mutualisme.
Pasalnya, Fadli menyebut, jika Jokowi mendukung Prabowo dalam hal sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra maju sebagai capres di Pilpres 2024. Dan Prabowo mendukung Jokowi dalam pemerintahan sebagai menteri.
Pernyataan Fadli itu menanggapi adanya pemberitaan media asing asal Singapura yakni The Straitstimes terkait kecenderungan Presiden Jokowi mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
"Saya kira karena hubungan yang sangat dekat dengan di mana Pak Prabowo ini sebagai Menteri Pertahanan dan beliau juga mendukung Pak Jokowi saya kira ini adalah suatu simbiosis mutualisme gitu ya," kata Fadli kepada wartawan, Jumat (30/6/2023).
Baca Juga: Gibran vs Panda: Dari Anak Ingusan hingga Singgung Dinasti Politik Jokowi
Fadli mengatakan, selama ini dari gestur Jokowi dengan Prabowo dianggap sudah sangat sinergis. Menurutnya, memang dukungan Jokowi terhadap Prabowo sangat penting.
"Jadi tentu endorsement dari Pak Jokowi karena beliau adalah presiden 2 periode menjadi sangat penting. Dan saya kira hampir 5 tahun ini atau 4 tahun kira-kira Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan tentu mempunyai kedekatan yang positif baik sebagai pembantu presiden dalam hal ini maupun secara pribadi begitu," tuturnya.
Selain itu, Fadli mengklaim, selama ini Prabowo dianggap sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi yang berhasil.
"Ya kan kalau kita lihat hampir di semua part gitu bisa kita lihat bahwa Prabowo itu termasuk menteri yang dilihat menteri yang paling berhasil ya di dalam kabinet Pak Jokowi ini gitu. Dan saya kira memang mempunyai satu visi dan kinerja yang memang pas yang kuat yang dibutuhkan gitu di dalam memperkuat pertahanan kita gitu," tuturnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi I DPR RI ini mengatakan, jika Jokowi dengan Prabowo sudah memiliki chemistry sejak lama. Ia menyinggung kedekatan ke dua tokoh tersebut sejak Pilkada DKI 2012.
"Saya kira begitu ya. Sudah punya chemistry sejak lama sebenarnya, karena hubungan pribadinya kan juga sudah lama, sejak dari zaman waktu Pak Prabowo mencalonkan Pak Jokowi sebagai gubernur DKI," ujarnya.
"Kemudian meskipun menjadi kompetitor di dalam pilpres 2014-2019 kan tidak membuat hubungan pribadi mereka juga jelek gitu ya, malah ia saling menghargai saling menghormati gitu. Dan terbukti ketika Pak Prabowo juga jadi menteri pertahanan. Jadi ini mencairkan suasana situasi dan iklim politik kita secara politik gitu semakin kondusif ya," sambungnya.