Cuma Ada di Indonesia, Asal Mula Gelar Haji Ternyata Akal-akalan Penjajah Belanda

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 28 Juni 2023 | 12:19 WIB
Cuma Ada di Indonesia, Asal Mula Gelar Haji Ternyata Akal-akalan Penjajah Belanda
Ilustrasi gelar haji (Pixabay/dinar_aulia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tradisi khusus yang masih dilestarikan hingga kini di Indonesia adalah pemberian gelar "haji" atau "hajjah" bagi setiap jamaah yang sudah kembali ke Tanah Air usai menunaikan ibadah haji. Biasanya, gelar ini disematkan di depan nama jamaah haji tersebut. Gelar haji ini pun kerap kali dipakai oleh banyak orang sebagai nama tambahan.

Asal usul dari pemberian gelar haji ini sendiri bermula dari zaman kolonial Belanda. Gelar haji ini mulai digunakan pada tahun 1916. Pemberian gelar haji ini pun digagas oleh para penjajah Belanda demi memberikan tanda atau simbol untuk setiap rakyat Indonesia sekembalinya dari Tanah Suci. 

Tanda atau simbol yang diberikan Belanda ini sendiri berkaitan dengan pemberontakan gerakan Islam yang kerap berkonflik dengan Belanda saat itu. Berbagai tokoh besar seperti KH Ahmad Dahlan pun merupakan jamaah haji yang setelah kepulangannya ke tanah air mendirikan organisasi Islam bernama Muhammadiyah.

Tokoh lainnya yang juga mendorong pergerakan Islam di tanah air pasca melaksanakan haji adalah KH Hasyim Asyari. Beliau mendirikan Nahdlatul Ulama pasca ketibaannya di tanah air. 

Baca Juga: Hampir Setahun Uang Honor Masuk ke Rekening Eks Rekan Kerja, Fuji Hampir Gila Kehilangan Miliaran Rupiah: Itu Bisa Mobil Mewah dan Rumah

Munculnya pergerakan Islam yang menimbulkan pemberontakan kepada kolonialisme pun membuat Belanda khawatir. Hal ini pun membuat Belanda menginisiasi pemberian gelar haji bagi setiap rakyat Indonesia yang kembali dari ibadah haji agar mudah mengenali mereka jika terjadi pemberontakan.

Tak hanya itu, kebanyakan orang yang kembali dari ibadah haji saat itu dianggap sebagai orang suci, sehingga pendapat mereka lebih didengarkan. Hal ini juga menambah kekhawatiran Belanda karena menduga akan muncul gerakan Islam lainnya yang siap mendobrak kolonialisme saat itu.

Namun, pemberian gelar haji ini sendiri hanya dilakukan di Indonesia. Di negara lain khususnya Timur Tengah, tak ada pemberian gelar haji bagi setiap masyarakatnya selepas keberangkatan haji. Tradisi pemberian gelar haji ini sendiri masih dilestarikan hingga sekarang.

Tahun ini, Pemerintah Arab Saudi kembali menerima kedatangan jamaah haji dari berbagai belahan dunia untuk melaksanakan rukun Islam ke lima bagi setiap umat Muslim. Tahun ini setidaknya 2,5 juta orang yang menjadi jamaah haji tahun 2023.

Keberangkatan para jamaah haji dari Indonesia sendiri sudah dilaksanakan sejak akhir Mei 2023. Total jamaah haji yang diberangkatkan dari Indonesia hampir mencapai 230 ribu orang yang diberangkatkan dari berbagai embarkasi di Indonesia.

Baca Juga: Jemaah Haji Purbalingga Laksanakan Wuquf Di Arafah

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI