Suara.com - Fasilitas Landfill Mining dan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi telah selesai melaksanakan uji coba. Kini, fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan baku pengganti batu bara itu telah beroperasi secara komersil.
Ada dua perusahaan yang sudah meneken kontrak untuk membeli hasil olahan RDF Plant, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement), dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).
Penjanjian itu mengatur penjualan RDF dari pengolahan sampah kepada industri semen sebagai offtaker hingga lima tahun ke depan dan bisa diperpanjang.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga melepas secara simbolis pengangkutan pertama truk bermuatan bahan bakar alternatif dari pengolahan sampah TPST Bantargebang ke dua perusahaan itu pada Selasa (27/6/2023).
Baca Juga: Peresmian RDF Plant Warisan Anies Molor Lagi, DLH DKI Masih Uji Hasil Olahan Pengganti Batu Bara
"Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih atas kesediaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk menjadi offtaker dari output pengolahan sampah menjadi RDF di TPST Bantargebang," ujar Heru.
Ia juga menyebut kerja sama ini merupakan solusi permasalahan sampah di TPST Bantargebang yang saat ini hampir mencapai kapasitas maksimalnya.
"Ini menjadi solusi, karena setiap harinya, sebanyak ±7.500 ton per hari sampah dari wilayah DKI Jakarta diangkut ke TPST Bantargebang sehingga TPST Bantargebang hampir mencapai kapasitas maksimalnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep mengatakan bahwa Fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant TPST Bantargebang bisa mengolah sampah hingga 2000 ton per hari dan sudah sesuai spesifikasi industri.
"Fasilitas ini didesain untuk mengolah total 2.000 ton per hari sampah yang terdiri atas 1.000 ton per hari sampah lama dan 1.000 ton per hari sampah baru. Sebanyak 700 ton per hari produk RDF dihasilkan setiap hari yang memenuhi spesifikasi industri semen dengan nilai kalor di atas 3.000 kkal per kilogram, kadar air di bawah 20 persen, dan bentuk curah berukuran di bawah 5 centimeter akan dihasilkan dari fasilitas ini," ujarnya.
Baca Juga: Ingin Pastikan Hasil Olahan Sampah Berkualitas, Peresmian RDF Plant Bantargebang Molor