Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan stok pangan untuk komoditas beras dan minyak masih aman jelang Lebaran Idul Adha 1444 Hijriah. Lantaran itu, masyarakat diminta tidak khawatir dengan terjadinya kelangkaan.
Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo menyebut, pihaknya sudah menyiapkan cadangan stok.
"Untuk Idul Adha tidak ada masalah. Cadangan stoknya sudah lebih dari cukup," ujar Pamrihadi kepada wartawan pada Senin (27/6/2023).
Saat ini, stok beras di Pasar Induk Beras Tjipinang Jaya mencapai 27 ribu ton. Jumlahnya meningkat 12 ribu ton dari stok bulan lalu yang sebesar 15 ribu ton. Kemudian, Food Station sendiri juga memiliki persediaan beras 20 ribu ton.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Daging Ayam Rp44 Ribu dan Beras Rp13 Ribu per Kilogram
Bahkan, ia juga telah mengantisipasi kelangkaan dengan menambah persediaan beras sejak bulan Mei lalu dengan melakukan kontrak panen dengan petani di beberapa daerah.
Selain itu, pihaknya membeli gabah para petani dengan varietas beras Ciherang, Pulen Wangi, hingga Pandan Wangi untuk diolah di pabrik Food Station.
"Jadi ini sesuai dengan kebutuhan Food Station. Ketika sudah ditanam dan sudah matang, nanti Food Station akan serap, makanya namanya standby buyer," ucap Pamrihadi.
Dengan banyaknya stok beras, Pamrihadi memandang harga beras di ibu kota tak akan mengalami lonjakan jelang hari besar keagamaan nanti.
"Nggak ada masalah dengan harga karena sudah dikunci dengan harga eceran tertinggi. Kalau beras sebesar Rp13.900 untuk yang premium," ungkap Pamrihadi.
Baca Juga: Waduh! Harga Beras, Gula Pasir, Telur dan Daging Ayam Naik Lagi
Lebih lanjut untuk komoditas minyak, Pamrihadi mengklaim saat ini tak ada kenaikan harga Minyakita yang diproduksi di gudang milik Food Station dengan kuantitas produksi 5 ribu liter per jam.
"Justru di beberapa daerah terjadi kenaikan harga, sementara di DKI Jakarta stabil karena keberadaan Food Station memproduksi sendiri. Kalau selama ini minyak yang ada di Jakarta kita beli dari daerah, sekarang kita produksi sendiri, jadi DKI Jakarta stabil," katanya.