Suara.com - Habib Bahar Bin Smith ikut menyampaikan orasi di hadapan ratusan massa yang tergabung dalam Front Presaudaraan Islam (FPI). Dalam aksinya massa mendesak pemerintan mencaput izin ponpes Al-Zaytun.
Ia mengaku mendapatkan informasi ada tiga hal yang bakal dilakukan pemerintah tentang ponpes Al-Zaytun. Yakni pihak Al-Zaytun bakal diberikan sanksi pidana.
“Kabar infonya begitu, dan yang kedua sanksi administrasi. Sanksi administrasi ini, mereka bayar denda gitu tapi gak dibubarkan,” kata Bahar saat berorasi dari atas mobil komando, Senin (26/6/2023) malam.
Namun, kata Bahar, harapan umat dalam hal ini FPI menginginkan agar ponpes tersebut bubar.
Bahar bahkan mengaku siap menerima santri ponpes Al-Zaytun di ponpes miliknya. Hal ini dia akan tawarkan jika ponpes yang tengah menjadi sorotan publik itu benar ditutup pemerintah.
“Jikalau kalian khawatir atau takut membubarkan pondok, maka hak-hak konstitusional para santri tidak diberikan, jangan khawatir saya akan ajak semua pondok pesantren Ahlusunah Wal Jamaah, Jawa Barat untuk menerima semua santri-santri Al Zaytun,” ungkap Bahar.
“Pondok pesantren saya siap menampung santri Al-Zaytun, gratis gak pakai bayar lagi,” Bahar menambahkan.
Lebih lanjut, ia bahkan sesumbar bakal turun tangan langsung untuk membubarkan pompes Al-Zaytun jika pemerintah hanya diam tidak mengambil langkah tegas.
“Siap gak?!,” ucap Bahar.
“Siaap,” jawab massa serempak.