Kritik Aksi Ganjar Telepon Heru Budi, Demokrat Ingatkan Ada Etika Birokrasi

Senin, 26 Juni 2023 | 18:47 WIB
Kritik Aksi Ganjar Telepon Heru Budi, Demokrat Ingatkan Ada Etika Birokrasi
Kritik Aksi Ganjar Telepon Heru Budi, Demokrat Ingatkan Ada Etika Birokrasi. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengingatkan pentingnya etika dalam sebuah jabatan. Hal ini ia ketakan menanggapi sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menelepon Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Herman mengatakan secara perundang-undangan apa yang dilakukan Ganjar memang tidak melanggar. Tetapi di luar itu, ada etika yang harus diprioritaskan.

"Nah, apakah ini masuk perilaku yang menabrak etika? Saya kira ya semestinya ada etika birokrasi, etika birokrasi itu, ya ada wilayah kerjanya masing-masing yang semestinya ini saling menghormati pada wilayah kerjanya masing-masing," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Herman mengatakan antara gubernur satu dengan gubernur lain tidak bisa mengkritik. Sebabnya, ada mekanisme dan tata cara birokrasi dalam menetapkan indikator-indikator keberhasilan kinerja di provinsi.

Baca Juga: Siapa Pembully Ganjar Gegara 'Ngadu' ke Heru Budi Hartono?

"Semestinya kalaupun ada temuan-temuan ya sifatnya pribadi saja komunikasi, itu juga tidak menyela, tapi kalau kemudian terekspose kepada publik dan bahkan ketika birokrasinya ditabrak, saya kira ini juga semestinya menjadi evaluasi masing-masing dirinya gitu ya, supaya ke depan saya kira bisa membatasi kepada tataran etika yang harus mengedepankan etika birokrasinya masing-masing," tutur Herman.

Cuma Senyum-senyum

Heru enggan bicara panjang lebar menanggapi Bakal Calon Presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo yang menyampaikan aduan warga Jakarta kepadanya. Saat ditanya perasaannya, Heru hanya tersenyum.

Awalnya, saat mendampingi Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat mengunjungi Pasar Palmerah, Heru ditanya awak media soal alasan Ganjar yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah menelponnya. Namun, ia tak mau bicara dan hanya tersenyum.

Selain itu, ketika ditanya lagi soal perasaannya menerima aduan warga dari kepala daerah lain, Heru lagi-lagi hanya melempar senyum.

Baca Juga: Offside Ganjar Cawe-cawe di Jakarta, Pengamat: Lebih Baik Berprestasi di Daerah Sendiri, Daripada di Wilayah Orang

Ditanya soal aduannya, Heru mengaku saat ditelepon Ganjar sedang menjadi saksi akad nikah. Karena itu, ia tak bisa berlama-lama berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah itu.

"Saya kan lagi saksi akad nikah (saat akad nikah)," ujar Heru kepada wartawan, Senin (26/6/2023).

Lebih lanjut, Heru mengaku sudah menerima laporan dari Sekda soal aduan dari Ganjar mengenai retribusi pasar yang memberatkan para pedagang.

"Sudah disampaikan ke pak sekda, sudah dijelaskan ke PD Pasar (Jaya)," tuturnya.

Lebih lanjut ditanya bagaimana perasaannya mendapatkan aduan dari kepala daerah lain soal keluhan warga Jakarta, Heru hanya tersenyum. Ia tak mau memberikan tanggapan karena tak menerima aduan itu secara langsung.

"Saya kan enggak komunikasi, enggak tahu saya tanya dong dia (Ganjar). Kalau yang lain saya gak tahu," pungkasnya.

Ganjar Ujug-ujug Telepon Heru Budi

Sebelumnya, Ganjar yang juga bakal calon presiden (capres) dari PDIP blusukan ke Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) pada Minggu (25/6/2023). Di sana, para pedagang mengeluhkan biaya retribusi bulanan. Para pedagang menyampaikan bahwa keluhan tersebut langsung kepada Ganjar Pranowo.

Saat itu, salah satu pedagang mendatangi Ganjar dan mengeluhkan pasar yang sepi karena kalah dengan para pedagang online. Ia juga mengeluhkan besaran biaya retribusi pasar bulanan yang dianggap memberatkan para pedagang.

Mendengar keluhan tersebut, Ganjar langsung mengambil ponselnya dan menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi. Namun, saat itu Heru sedang dalam kondisi sibuk dan tidak bisa berbincang lama dengan Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI