Suara.com - Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Zulhijjah atau dua hari jelang Hari Raya Idul Adha, sementara Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijjah atau sehari jelang Idul Kurban. Amalan saat Puasa Tarwiyah dan Arafah ini pahalanya tak kalah dengan pahala orang yang memiliki kesempatan berhaji asalkan amalannya dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Tahun 2023 ini, Idul Adha di Indonesia memiliki dua versi berbeda. Bagi yang mengikuti ketetapan pemerintah pada 29 Juni 2023, Puasa Tarwiyah bisa dilakukan pada 27 Juni 2023 dan Puasa Arafah 28 Juni 2023. Sementara bagi umat muslim yang mengikuti keputusan Muhammadiyah yang ber-Idul Adha pada 28 Juni 2023, Puasa Tarwiyah bisa dilaksanakan 26 Juni 2023 dan Puasa Arafah 27 Juni 2023.
Bagi anda yang sedang melaksanakan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, berikut ini adalah amalan-amalan yang dapat menambah pahala.
1. Membaca Al-Quran dan Berzikir
Hari Tarwiyah dan Arafah merupakan hari yang baik bagi umat muslim. Untuk itu, bagi yang tidak berkesempatan melakukan wukuf di Arafah disarankan untuk memperbanyak bacaan Al-Quran dan berzikir. Membaca Al-Quran di sini tidak terbatas pada surah tertentu, namun semua surah sama baiknya. Saat berpuasa Tarwiyah dan Arafah juga merupakan waktu terbaik untuk mengejar target khataman Al-Quran di luar bulan Ramadhan.
2. Memperbanyak Doa
Memperbanyak doa merupakan salah satu amalan yang dianjurkan di hari-hari Puasa Tarwiyah dan Arafah. Salah satu waktu paling mustajab dalam berdoa adalah jelang berbuka puasa. Sebuah hadis meriwayatkan bahwa doa orang yang berpuasa menjadi salah satu yang tidak akan tertolak sebagaimana berikut ini.
“Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi,” (HR. Tirmidzi).
3. Membaca Dua Kalimat Syahadat
Baca Juga: Khutbah Idul Adha Sebelum atau Sesudah Sholat Id? Begini Penjelasannya
Seorang muslim hendaklah menggunakan waktu-waktu terbaiknya, salah satunya untuk membaca dua kalimat syahadat. Sebagaimana Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nanul Qulub Bidzikri ‘Allamil Ghuyub mengatakan seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.