Suara.com - Umat Islam di seluruh dunia sebentar lagi akan memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 H. Pada hari raya ini, umat muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah yang mulia bagi Allah SWT, yakni berkurban. Seperti yang diketahui, Hari Raya Idul Adha tak bisa lepas dari sejarah qurban Nabi Ibrahim.
Benar sekali, sosok dibalik turunnya perintah ibadah berkurban ini adalah Nabi Ibrahim A.S dan puteranya, Nabi Ismail A.S. Sehingga perayaan Idul Adha sekaligus sebagai wujud untuk mengenang cinta Nabi Ibrahim terhadap Allah SWT. Nah, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang sejarah pentintah qurban yang berasal dari kisah Nabi Ibramin A.S.
Sejaran Qurban Nabi Ibrahim
Sejarah qurban bermula saat Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Sarah. Namun lantaran mereka tidak kunjung dikaruniai anak untuk melanjutkan perjuangan dakwah Nabi Ibrahim, Siti Sarah pun mengizinkan agar Nabi Ibrahim menikahi Siti Hajar. Hajar sendiri merupakan budak dari Siti Sarah, yang mana dia mempunyai hati mulia dan sangat penyabar.
Dari pernikahan tersebut, lahirlah Nabi Ismail A.S dengan cerita luar biasa mengenai keikhlasan dan pengorbanannya diusia yang masih remaja. Ismail adalah sosok anak yang sangat dinantikan Ibrahim. Kala Ismail lahir, Allah SWT memerintahkan Ibrahim untuk membawa sang istri, Siti Hajar, dan anak mereka keluar dari negara Palestina.
Mereka pun menyusuri padang pasir yang sangat gersang hingga tiba di sebuah lembah tandus yang disebut dengan Lembah Bakkah (kini menjadi Kota Mekkah). Tidak mudah bertahan hidup di lembah tandus ini, apalagi saat Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan Ismail dengan makanan serta minuman yang seadanya.
Ibrahim lantas berserah kepada Allah SWT dalam ketakutan dan kekhawatiran terhadap keluarga yang ditinggalkannya. Berkat kemurahan Allah SWT, Ismail dan Siti Hajar pun mampu bertahan hidup. Ismail tumbuh di Kota Mekkah dengan didikan kedua orang tuanya.
Hingga suatu ketika, Nabi Ibrahim pulang menemui anak istrinya. Pada malam hari dia mendapatkan sebuah mimpi yang luar bisa. Mimpi tersebut berupa perintah dari Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail A.S. Nabi Ibrahim kemudian terbangun dari tidurnya dengan perasaan gelisah dan sangat sedih.
Setelah lebih dari satu kali memimpikan perintah tersebut, Nabi Ibrahim pun menceritakannya kepada Ismail. Dengan kesabaran, ketaatan, dan juga keikhlasannya, Ismail menerima perintah untuk disembelih dan dikurbankan. Begitujuga dengan sang ibu, Siti Hajar, yang dengan lapang hati menerima perintah tersebut walaupun sangat sedih.
Baca Juga: Niat Sholat Idul Adha Makmum dan Imam Lengkap Latin dan Artinya
Pada akhirnya, Nabi Ibrahim pun membawa Ismail ke sebuah tempat untuk melakukan penyembelihan terhadapnya. Selama perjalanan itu, banyak sekali godaan iblis dan setan yang mengikuti Nabi Ibrahim. Akan tetapi, dengan ketakwaan dan keyakinannya, mereka berdua terus melakukan perjalanan sampai tiba di tempat penyembelihan.