Di Puncak Bulan Bung Karno, Megawati: Pak Marhaen Itu Petani, Jangan Tuduh Komunis!

Sabtu, 24 Juni 2023 | 16:43 WIB
Di Puncak Bulan Bung Karno, Megawati: Pak Marhaen Itu Petani, Jangan Tuduh Komunis!
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). (Dok DPP PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, bercerita mengenai sosok Marhaen yang merupakan seorang petani dari Jawa Barat. Marhaen diceritakan bagaimana sangat dekat dengan ayahnya sang Proklamator Ir Soekarno.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

"Ketika Bung Karno sedang kuliah di Bandung, beliau bertemu dengan Pak Marhaen. Beliau (Bung Karno) bertanya begini; 'Bapak seorang petani, tanah ini punya siapa, punya abdi (saya). Kalau tanaman padi ini punya siapa, punya abdi. Alat-alat cangkulnya dan sebagainya punya siapa, punya abdi. Kalau sudah dipanen, dijual, uangnya untuk siapa. Uangnya untuk abdi," kata Megawati.

Dari hal tersebut, kata dia, Bung Karno kemudian berkontemplasi panjang. Menurut Megawati, semua sudah dimiliki Marhaen. Marhaen memiliki lahan dan alat produksi, akan tetapi hidupnya tetap sederhana dan ala sekadarnya.

Baca Juga: Ganjar Bacakan Dedication of Life Bung Karno Seperti Jokowi, Seperti Apa Isinya?

"Maka Bung Karno merasa bahwa perjuangan ini harus seperti apa yang dimiliki Pak Marhaen," tuturnya.

"Di dalam meng-ekstraksi cara berpikirnya, maka Bung Karno melahirkan Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945," sambungnya.

"Pada waktu yang lalu pun, Pancasila itu sepertinya diredupkan, diplesetkan. Makanya, harus semua yang namanya anggota PDI Perjuangan belajar lahirnya Pancasila," lanjutnya.

Lebih lanjut, Mega mengaku sempat risau tentang konsep pemikiran dan ideologi Marhaen yang kemudian oleh segelintir pihak kerap dikaitkan dengan ide-ide paham komunis. Megawati lalu meminta mereka yang terpengaruh mengenai pandangan seperti itu terhadap Marhaen untuk belajar sejarah.

"Sering kali orang memplesetkan katanya kalau Marhaen itu adalah komunis. Padahal saya sebut Bapak Marhaen," katanya.

Baca Juga: Sepak Terjang Andika Perkasa, Mantan Panglima TNI Diisukan Jadi Timses Ganjar Pranowo

"Jadi saya sudah pernah loh ada yang ndak percaya itu ada makamnya. Di daerah Bandung. Jadi jangan dikatakan kalau saya bilang Marhaen, lalu (dituduh Marhaen itu) komunis," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI