Ngeri! 5 Fakta Sindikat Penjualan Ginjal Jaringan Internasional di Bekasi: Modusnya Licik

Jum'at, 23 Juni 2023 | 18:24 WIB
Ngeri! 5 Fakta Sindikat Penjualan Ginjal Jaringan Internasional di Bekasi: Modusnya Licik
Kondisi rumah kontrakan di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang diduga jadi tempat penampungan penjualan ginjal manusia (Suara.com/Mae Harsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Bekasi kini digegerkan atas penemuan polisi terhadap sebuah rumah kontrakan yang diduga menjadi tempat penampungan penjualan ginjal manusia alias sebagai tempat sindikat penjualan ginjal ilegal.

Rumah kontrakan tersebut Villa Mutiara Gading, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Adapun sebelumnya, warga sekitar sempat mencurigai gerak-gerik penghuni rumah yang beberapa di antaranya cukup menarik perhatian.

Lantas, bagaimana modus yang digunakan oleh terduga sindikat penjualan ginjal ilegal tersebut?

Baca Juga: Kembangkan Kasus Penjualan Organ Tubuh di Bekasi, Kapolda Metro Jaya: Sebentar Lagi Tuntas

Simak jawabannya di kumpulan fakta yang telah dirangkum oleh Suara.com berikut.

Kronologi penggerebekan rumah sarang sindikat penjualan ginjal

Rumah kontrakan tersebut digerebek polisi pada Senin (19/6/2023) dini hari. Kecurigaan polisi terhadap rumah tersebut bermula ketika mereka mencari seorang bernama Muhamad Akmal yang merupakan penghuni kontrakan tersebut.

Ketua RT beberkan sosok Muhamad Akmal

Ratam, Ketua RT di lingkungan lokasi diduga 'sarang' sindikat penjualan ginjal ilegal tersebut menjelaskan siapa sosok Muhamad Akmal yang dicari oleh polisi tersebut.

Baca Juga: Ciri-ciri Penghuni Tempat Penampungan Ginjal Ilegal di Bekasi: Rambut Pirang, Mirip Orang Luar Pulau Jawa

Ratam menjelaskan ciri-ciri Akmal yang cukup nyentrik dengan rambut pirangnya. Ketua RT tersebut juga menduga bahwa Akmal berasal dari luar Pulau Jawa.

“Kulitnya putih, rambutnya agak pirang, masih muda 21 tahun kalau gak salah,” kata Ratam, kepada wartawan, Jumat (23/6/2023).

Dugaan Ratam bermula ketika mendengar Akmal yang berbicara dengan logat yang baginya tak asing.

“Dia sendiri orang seberang (pulau) sih, kayanya kalau gak Sulawesi atau Kalimantan,” lanjut Ratam.

Kejanggalan rumah kontrakan: Sering berubah-ubah penghuni

Warga lain bernama Nuraisyah membeberkan ada lima orang laki-laki yang menjadi penghuni rumah tersebut. Hal tersebut didapati dari jumlah laporan Kartu Tanda Penduduk atau KTP yang dilaporkan ke RT setempat.

Janggalnya, salah satu Warga, Said (60) mengatakan kontrakan yang diduga jadi tepat penampungan ginjal itu juga sempat dihuni oleh perempuan.

Said juga turut membeberkan bahwa kontrakan tersebut sering berubah-ubah penghuni.

“Ada yang putih, tinggi, ada yang agak pendek. Cowo, ada cewe satu,” jelasnya.

Nuraisyah lebih lanjut memaparkan bahwa perempuan tersebut menumpang sementara untuk mengurus dokumen ke luar negeri.

Penghuni kerap masak dan tidur di garasi

Kejanggalan lain juga turut disorot oleh Siti, salah seorang warga. Siti mengungkap bahwa penghuni rumah tersebut kerap beraktivitas di garasi.

Bahkan, mereka tidur dan masak di garasi sehingga menambah kecurigaan warga. Warga mencurigai bahwa mereka beraktivitas di garasi untuk berjaga-jaga lantaran menyembunyikan aktivitas terlarang di rumah tersebut.

Pakai modus sebagai tempat menumpang ke LN

Menyambung informasi dari warga terkait penghuni perempuan, bahwa para pelaku yang digerebek polisi mengaku bahwa rumah tersebut sebagai penampungan untuk mereka yang hendak kerja proyek di luar negeri.

Adapun para pelaku mengaku bahwa mereka singgah sementara untuk menunggu keberangkatan mereka demi kerja di berbagai negara seperti Malaysia hingga Kamboja.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI