Suara.com - Samudera Atlantik kembali menelan 'mangsanya' yakni kapal selam 'Titan' milik perusahaan wisata bahari, OceanGate.
Titan merupakan kapal selam yang kerap membawa para miliarder dunia untuk berkelana menjelajahi bangkai Titanic di perairan dalam tersebut.
Adapun kapal selam milik OceanGate itu dilaporkan hilang tak jauh dari lokasi karamnya Titanic seabad yang lalu. Titan dilaporkan hilang usai putus komunikasi dengan kapal induk Polar Prince pada Minggu (18/6/2023) di Samudera Atlantik.
Kini, kapal selam itu dilaporkan telah meledak tak jauh dari bangkai Titanic. Stockton Rush selaku CEO OceanGate yang menumpang bersama beberapa miliarder dunia di Titan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak perusahaan.
Tewasnya Rush merupakan saksi betapa berbahayanya lautan di sekitar bangkai Titanic.
Seberapa bahaya perairan sekitar bangkai Titanic?
Mengutip laman BBC: Future, Samudera Atlantik tempat karamnya Titanic terlampau luas dan cahaya terserap oleh permukaan air.
Fenomena tersebut mengakibatkan minimnya pencahayaan di sekitar laut sehingga para pelaut kesusahan untuk bernavigasi.
Belum lagi, perairan lokasi karamnya Titanic dipenuhi dengan gunung es yang mengancam nyawa ketika terjadi kecelakaan.
Baca Juga: Kesaksian James Cameron: Insiden Kapal Selam OceanGate Mirip Musibah Tenggelamnya Titanic
Garis pandang di perairan karamnya Titanic juga sangat terbatas, sehingga para pelaut bisa mengalami disorientasi.