Panda Nababan Ungkap Megawati Pernah Upayakan Rekonsiliasi Tapi Tak Berhasil, SBY Jadi Penyebab

Jum'at, 23 Juni 2023 | 08:42 WIB
Panda Nababan Ungkap Megawati Pernah Upayakan Rekonsiliasi Tapi Tak Berhasil, SBY Jadi Penyebab
Politisi senior PDIP Panda Nababan di Setiabudi One, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023) malam. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan mengungkapkan upaya rekonsiliasi antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebenarnya sudah pernah dilakukan, jauh 18 tahun yang lalu.

Ia bercerita pada 2005, upaya rekonsiliasi untuk pertemuan kedua tokoh itu pernah direncanakan Megawati.

"Saya nggak berteori-teori, ya, 18 belas tahun yang lalu saya diminta Ibu Mega menghubungi SBY iya kan, supaya ada rekonsiliasi supaya mereka itu berbaikan," kata Panda mengulang kisahnya pada masa lalu di Setiabudi One, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023) malam.

Tetapi sebelum bertemu, Megawati mematok syarat. Megawati ingin menanyakan sejumlah hal dengan harapan dijawab secara jujur dan terbuka oleh SBY. Pertanyaan itu yang kemudian ia sampaikan melalui Panda yang diutus bertemu SBY di Istana.

Baca Juga: 'Cuma Bikin Senang' Panda Nababan Anggap Kedekatan Jokowi dan Prabowo Sekedar Basa Basi

Panda yang sejak dahulu membawa catatan kecil, sigap mencatat sejumlah pertanyaan Megawati.

"Nah waktu itu Ibu Mega mengatakan kepada saya, Panda kau catat dulu lima pertanyaanku, kalau dia jawab itu dengan jujur dan terbuka, saya akan ketemu. Gitu lho. Jadi waktu itu saya kan ke mana-mana bawa ini, iya kan, ku catat lah lima pertanyaannya Ibu Mega," tutur Panda seraya memperlihatkan buka catatan kecil bewarna hijau.

Lanjut bercerita, Panda bertemu dengan SBY di Istana pda 2005. Kala itu SBY baru terpilih menjadi Presiden RI lewat Pemilu 2004. Dalam pertemuan itu SBY bertanya kepada Panda mengapa Megawati tidak turut serta ke Istana.

Mendengar pertanyaan SBY, Panda menyampaikan pesan sebagaimana yang sebelumnya dititipkan Megawati kepada dirinya. Panda menanyakan sejumlah pertanyaan, namun tidak satupun SBY menjawab.

"Pesan ibu kalau Pak Susilo jawab pertanyaan ini baru ibu datang, baru ibu ketemu. Apa itu pertanyaanya, tak bacain. Tak satu pun dijawabnya, gitu loh. Malah dia lebih banyak menerawang lihat langit-langut Istana gitu lho," kata Panda.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Dua Tokoh Politik dan Pemerintahan Ini Bakal Dibui karena Atur KPK dan KPU Menjegal Salah Satu Kandidat?

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pemakaman ibu negara Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pemakaman ibu negara Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Panda lantas menjelaskan mengapa pertanyaan itu hanya sebatas dititipkan Megawati melalui utusannya, bukan ditanyakan langsung kepada SBY.

"Ya karena dia belum lihat ada waktu yang baik. Karena waktu itu sudah ada tiga orang delegasi-delegasi dari siapa yang menghubungi ibu. Datang ke Teuku Umar datang ke ini supaya ketemu dengan SBY. Maka kemudian Ibu Mega bilang tanya, kau aja ke sana," kata Panda.

Panda sendiri tidak mengetahui alasan mengapa SBY hanya terdiam, tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan Megawati yang disampaikan melalui dirinya. Total ada lima pertanyaan yang ditanyakan kepada SBY kala itu.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut seputar percaturan sebelum Pemilu 2004 antara Megawati dan SBY.

"Pak Susilo, Ibu Megawati nanya, Pak Susilo dulu ngomong saya ini sudah di comberan, diwongke, di-orangkan oleh Bu Mega, pernah enggak ngomong begitu?’ ujar Panda.

Panda berlanjut menyampaikan apa saja yang menjadi pertanyaan Megawati kepada SBY kala itu.

"Banyak kali. Ada lima itu pertanyaan," kata Panda.

Di antaranya pertanyaan itu sepitar, kesediaan SBY menjadi pendamping Megawati sebagai wakil presiden bila Megawati maku presiden berikutnya.

SBY juga ditanyakan apakah dia menggunakan kantor Kementerian Polhukam untuk kegaiatan politik membentuk Partai Demokrat atau tidak. Mengingat SBY merupakan Menkopolhukam di era Megawati menjabat Presiden.

Megawati yang menjabat presiden, disebut Panda, sudah mengetahui informasi-informasi seputar kegiatan di kantor Kemenpolhukam. Tetapi ia ingin mendengar jawaban SBY secara jujur, tetapi ternyata tidak didapatkan Megawati.

"Oh tidak ada bu, kata dia. Padahal ada," ucap Panda.

Selain itu, pertanyaan terkait SBY yang sebelumnya tidak ingin maju kontrstasi Pilpres 2004 turut ditanyakan. Diketahui pada akhirnya SBY mencalonkan diri dan terpilih sebagai Presiden ke-6.

"Iya. Jadi itu, itu yah. Ya gimana perasaanmu sebagai perempuan, sebagai wanita apa begitu yah. Dan dia tuh sebenarnya termasuk dekat sama Ibu loh. Begitu ibu presiden, dia tamu yang pertama ketemu Mega dan dia diangkat jadi menkopolkam, gitu loh," beber Panda.

Tetapi dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, SBY tidak menjawab. Padahal ditegaskan Panda, bila SBY menjawab secara terbuka dan jujur, Megawati akan memaafkan dan proses rekonsiliasinya keduanya bakal terwujud.

"Iya, jadi ya dari Mega kan sederhana sekali, dia kan waktu dia reaksi ke saya, itu lah Panda, dia berbohong, ya kan, dia enggak jujur, dia enggak terbuka. Kalau dia jawab aja lima pertanyaan itu, sudah," kata Panda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI