Daftar Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Saf Jamaah Campur Hingga Salam Kristen

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 22 Juni 2023 | 20:06 WIB
Daftar Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Saf Jamaah Campur Hingga Salam Kristen
Foto udara Ponpes Al Zaytun (Dok. Al-zaytun.sch.id) - Daftar Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Saf Jamaah Campur Hingga Salam Kristen
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat belakangan ini tengah menjadi sorotan atas kontroversi yang viral di media sosial. Bahkan beberapa waktu lalu, sejumlah elemen masyarakat melakukan demo di depan pondok pesantren Al Zaytun. Berikut ini daftar kontroversi Ponpes Al Zaytun

Kontroversi ponpes Al Zaytun bermula saat pimpinan Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang diduga telah menyebarkan ajaran sesat dan melenceng dari sunnah Islam. Beberapa pihak mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) juga telah merespons dugaan ajaran sesat Panji Gumilang ini. 

MUI menyebut jika Ponpes Al Zaytun telah terafiliasi dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil langsung membentuk tim investigasi untuj mengumpulkan data dan juga fakta terkait dugaan adanya ajaran sesat di Ponpes Al Zaytun. 

Daftar Kontroversi Ponpes Al Zaytun 

Baca Juga: Tak Capai Target Saat Merampok, Mantan Pengurus Ponpes Al Zaytun Ungkap Dicambuk

Berikut ini daftar kontroversi dari Pondok Pesantren Al Zaytun: 

1. Saf jamaah laki-laki dan perempuan dicampur saat sholat Idul Fitri 

Publik digegerkan dengan unggahan dari akun Instagram @kepanitiaanalzaytun, Ma'had Al Zaytun Indonesia yang memperlihatkan sebuah foto saf sholat Ied perempuan bercampur dengan jemaah laki-laki.

Bahkan jamaah perempuan berada di posisi paling depan di antara jemaah laki-laki. Diketahui, kegiatan sholat Ied dilaksanakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al Zaytun-Indonesia. 

2. Saf Sholat yang berjarak 

Baca Juga: Kondisi Mencekam Demo di Ponpes Al Zaytun: Massa Ricuh, Minta Panji Gumilang Ditangkap

LBM NU Jabar menjelaskan bahwa istidlal pihak Al Zaytun dalam pelaksanaan sholat berjarak berdasarkan pada QSAl-Mujadalah ayat 11 ini menyimpang. Menurut lembaga tersebut, penyimpangan terlihat dari penafsiran Al Zaytun ketika memaknai kata "Tafassahu" didalam ayat Alquran. 

LBM NU mengungkapkan bahwa aturan sholat yang memerintahkan untuk menjaga jarak di dalam barisan sholat bertujuan untuk mempersilahkan orang lain menempati majlis supaya kebagian tempat duduk. 

Hal tersebut tentu bertentangan dengan hadits sahih yang secara tegas memerintahkan umat Islam untuk merapatkan barisan saat sholat. Kemudian, merenggangkan barisan sholat juga sangat bertentangan dengan ijma para ulama perihal anjuran untuk merapatkan barisan saat sholat. 

3. Adzan tidak menghadap kiblat 

Dalam sebuah unggahan video oleh akun @say.viideo, memperlihatkan muadzin di masjid milik Al Zaytun mengumandangkan adzan menghadap kepada jemaah sholat, bukan ke arah kiblat. 

Hal ini tentu bertentangan dengan hadist HR. Al-Hakim, yang menganjurkan untuk mengumandangkan adzan dengan berdiri menghadap ke arah kiblat kecuali pada lafadz hayya ‘alash-shalah dan hayya ‘alal falah. 

“ … bahwa para muadzin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengumandangkan adzan dengan menghadap kiblat.”

4. Menyanyikan Havenu Shalom Alachem 

Belum lama ini, Ponpes Al Zaytun kembali menjadi perbincangan publik setelah beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan pemimpin Ponpes Al Zaytun memimpin ucapan 'Salam Kristen' lengkap beserta nyanyiannya.  

Hal ini dapat diketahui dalam unggahan akun Instagram @say.kocak pada Minggu (7/5/2023). Dalam video viral itu menunjukkan jika pimpinan Ponpes Al Zaytun, Pandji Gumilang mengajak para santri untuk menyanyikan Havenu Shalom Alachem yang merupakan ucapan salam untuk umat Kristiani. 

5. Tidak mengakui Al-Quran sebagai Kalam Allah 

Kontroversi terbaru ponpes Al Zaytun diungkap melalui unggahan Instagram @info_uniik pada Jumat (16/06/2023). Dalam sebuah video kontroversial dari Panji Gumilang yang beredar menyebutkan bahwa Al Quran bukanlah kalam Allah SWT melainkan kalam dari Nabi Muhammad SAW. 

"Nabi Muhammad juga sudah mendeclare 'Dzalikal kitabu la’ raiba', itu Nabi Muhammad SWT itu yang mendeclare, atas wahyu Illahi, bukan kalam dari Allah, kalam Nabi Muhammad yang didapat dari  wahyu," ungkapnya dalam unggahan video tersebut. 

Lebih lanjut ia juga menyisipkan pernyataan jika Al Quran kalam dari Allah SWT itu satu hal yang tidak mungkin, sebab masyarakat Indramayu tidak akan mengerti. 

6. Terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII) 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pengkajian dan Penelitian Prof Utang Ranuwijaya meyakini jika dirinya pernah melakukan penelitian terhadap Pondok Pesantren Al Zaytun pada tahun 2020. Dalam kajian tersebut, MUI menemukan adanya sebuah paham sesat yang diajarkan oleh Pondok Pesantren Al Zaytun. 

Adapun hasil kajian pada 2002, ditemukan tentang paham sesat dan juga ada pula kaitan antara Pimpinan Al Zaytun dengan NII KW IX. Negara Islam Indonesia (NII) sendiri merupakan gerakan pemberontakan bersenjata. Kelompok tersebut dahulu dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Ia kemudian ditangkap dan dieksekusi pada tahun 1962. 

7. Tertutup dan memiliki pasukan khusus serupa militer 

Wakil Sekjen MUI Ikhsan Abdullah mengatakan bawa Ponpes Al Zaytun cenderung lebih eksklusif dan memiliki sebuah tata cara beribadah yang sangat janggal. Hal ini dia temukan dalam sebuah kajian yang MUI lakukan pada tahun 2020. 

Lebih lanjut, dia juga mengatakan jika pondok pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut melakukan pola perekrutan, pungutan uang, serta tak memberi akses bebas kepada warga sekitar.

Menurutnya, ponpes terbesar seAsia Tenggara tersebut bak camp khusus yang tak tersentuh siapa pun. Ia juga mengungkapkan jika Al Zaytun mempunyai pasukan serupa militer yang dilengkapi dengan anjing jenis Herder atau German Shepherd. 

Itulah tadi daftar kontroversi Ponpes Al Zaytun yang didirikan Panji Gumilang. Namun hingga berita ini diturunkan, baik pihak Ponpes maupun sekretariat belum juga menanggapi terkait kontroversi yang beredar di masyarakat.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI