Suara.com - Sebanyak 20 petugas gabungan dari Tim Basarnas Jakarta dan pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Pusat berjibaku dalam menurunkan jenazah Muhammad Fajri, pasien obesitas yang mencapai bobot 300 kilogram saat dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan pada Kamis (22/6/2023).
Dalam menurunkan jenazah Fajri, pihak Damkar bersama Basarnas menggunakan pulley sistem atau sistem katrol yang menggunakan tripod.
"Biasanya sistem ini digunakan untuk mengevakuasi atau rescue korban yang kecebur sumur," kata Satgas Damkar Jakarta Pusat Agus Sa’ban di TPU Menteng Pulo, Kamis.
Dalam aksi kali ini, Agus mengaku sedikit mendapat kesulitan.
Baca Juga: Sempat Alami Syok Septik, Fajri Pengidap Obesitas 300 Kg Dikabarkan Meninggal Dunia
Selain karena bobot jenazah yang berat, banyaknya warga sekitar di sekitar makam menjadi kesulitan tersendiri bagi pihak Damkar.
"Seharusnya kalau ada mau diturunkan area lebih baik steril. Harusnya pihak rumah sakit bekerja sama dengan polisi untuk sterlisasi lokasi. Kalau kita Damkar kan gak bisa kalau minta mereka buat mundur,” jelas Agus.
Tadi saat penurunan jenazah, tripod yang dipergunakan sempat terangkat akibat kontur tanah yang gembur. Namun amAgus memastikan alatnya itu mampu untuk menahan beban seberat 5 ribu kilogram.
Agus menuturkan dalam memasang pulley sistem yang digunakannya tidak dibutuhkan banyak waktu, hanya sekitar 15-20 menit.
"Lamanya itu saat kita mencari pegangan agar tali dapat terikat. Kalau itu ketemu mah bikin tali paling cuma 15-20 menit," katanya.
Baca Juga: Mengenal Syok Septik: Kondisi yang Dialami Fajri Pria Obesitas 300 Kg Sebelum Meninggal
Diketahui, pasien obesitas dengan bobot 300 kilogram, Muhammad Fajri meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSCM. Fajri sendiri mulai menjadi sorotan publik lantaran berat badannya yang tidak wajar.
Fajri dinyatakan meninggal dunia setelah 14 hari menjalani perawatan di ruang perawatan yang telah dimodifikasi semirip mungkin dengan ICU.