Suara.com - Di kalangan sebagian umat muslim, banyak beredar cerita bahwa hewan kurban akan menjadi kendaraan untuk melewati shiratal mustaqim. Benarkah cerita tersebut? Apalagi ada hadis yang mengatakan bahwa besar-besarkan qurban-qurban kamu, sebab dia akan menjadi kendaraanmu di atas shirat (kelak).
Perlu diketahui bahwa banyak ulama berpendapat bahwa hadis tersebut lemah. Salah satunya oleh Ibnu Al Arabi yang menyebutkan hampir semua hadis tentang keutamaan menyembelih hewan kurban diriwayatkan oleh parawi yang bermasalah.
Ustaz Abu Somad (UAS) juga turut mengomentari hewan kurban yang disebut-sebut akan menjadi kendaraan melewati shiratal mustaqim. Dalam kanal Youtube Mujahid Kasep, UAS menjelaskan bahwa hewan kurban akan menjadi tunggangan di akhirat hanya sebatas bermakna motivasi.
“Maknanya hanya motivasi membagi kita semangat, seperti di dunia saja kalau bisa tidak berjalan kaki apalagi nanti di akhirat,” ujar UAS dalam channel Youtube tersebut.
Baca Juga: Update Harga Hewan Kurban 2023 Terbaru: Sapi, Kambing, Kerbau, Unta Ada Penurunan Harga?
Dia menambahkan saat ini para ulama juga umat muslim berhadapan dengan zaman yang rasional. Cerita hewan kurban sebagai tunggangan ini memang ada dalam kitab tapi sebagai motivasi. Nanti, apa yang kita alami di akhirat tak pernah dilihat mata, didengar telinga, dan tidak dipikirkan di hati.
UAS menambahkan amalan yang paling mulia di bulan Zulhijjah adalah menumpahkan darah hewan kurban. Hewan-hewan itu akan datang di hari kiamat bersama tanduk dan bulunya yang dicampakkan, apalagi dagingnya.
“Semuanya akan bersaksi bahwa orang ini pernah beramal. Sebelum darah kurban menetes ke tanah maka ampunan Allah datang lebih dulu,” imbuh dia.
Kurban adalah sarana mensucikan diri bagi umat muslim. Sarana lain dapat dilakukan dengan haji, umroh, atau amalan harian seperti sholat. Ketakwaan orang-orang yang berkurban akan sampai kepada Allah.
Kisah Nabi Ismail As
Baca Juga: Cobalah 5 Penawar Setelah Makan Daging Kambing di Idul Adha 2023
Sudah menjadi cerita yang sangat populer di kalangan umat muslim bahwa perayaan Idul Adha sama artinya dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim yang menyembelih putranya sendiri yakni Nabi Ismail karena perintah Allah Swt. Perintah itu didapatkan Nabi Ibrahim melalui mimpi.
Sebagai Nabi yang bertugas menyebarkan ajaran Allah, Ibrahim sangat mempercayai mimpinya. Dia harus mengorbankan sang putra yang sangat dia cintai.
Pada mimpi tersebut nabi Ibrahim melihat dirinya sedang menyembelih anaknya sendiri yakni Nabi Ismail. Mimpi tersebut tentunya membuat Nabi Ibrahim gundah karena harus mengorbankan anaknya sendiri. Apakah ia sebagai seorang ayah tega membunuh anaknya sendiri?
Namun, ketaatannya kepada Allah Swt. lebih besar dibandingkan dengan kecintaan kepada Nabi Ismail. Hal ini membuat Nabi Ibrahim memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang ada dalam mimpinya saat itu. Memiliki ketakwaan yang sama dengan sang ayah,
Nabi Ismil tanpa ragu mengiyakan dan mengamini apa yang sudah diceritakan oleh ayahnya. Dia percaya mimpi ayahnya datang dari Allah Swt. Ismail saat itu dengan sukarela menerima perintah Allah Swt yang disampaikan melalui perantara ayahnya.
Itulah ulasan mengenai hewan kurban akan menjadi kendaraan untuk melewati shiratal mustaqim di akhirat kelak.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni