Menelusuri Gerakan NII, Kelompok Islam Radikal dan Hubungannya dengan Al Zaytun

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 22 Juni 2023 | 11:15 WIB
Menelusuri Gerakan NII, Kelompok Islam Radikal dan Hubungannya dengan Al Zaytun
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu. [Dok. Al Zaytun]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jika dilihat dari sejarahnya, NII merupakan kelompok Islam radikal di Jawa Barat, yang dipimpin oleh Sekarmadji maridjan Kartosoewirjo.

Kelompok ini pernah memberontak pada 7 Agustus 1949 di daerah tasikmalaya, Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk mengubah Indonesia menjadi negara Islam, yang ketika itu bari saja diproklamirkan.

Setelah pemberontakan itu, kelompok NII berhasil ditumpas, namun bibit-bibit dan ideologinya masih ada, khususnya di Jawa Barat.

NII yang disebut terafiliasi dengan Ponpos Al Zaytun merupakan pecahan salah satu faksinya di bawah kepemimpinan Abo Toto Abdus Salam.

Karena Abdus Toto adalah komandan NII Komandemen IX, maka NII yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan NII KW 9.

Dalam kajian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Indonesia Institute for Society Empowerment (INSEP), tahun 2011, disebutkan bahwa ponpes Al Zaytun merupakan metamorfosis Institut Suffah Darul Islam/Tentara Islam Indonesia yang merupakan cikal bakal gerakan Negara Islam Indonesia yang dipimpin Kartosoewirjo.

Karena itu pula, pendiri dan pengurus pesantren tersebut diduga diisi oleh sejumlah mantan anggota NII KW 9 yang telah keluar organisasi itu pada 1992. 

Namun tudingan itu sudah pernah dibantah oleh pihak ponpes dengan menyatakan kalau mazhab yang dipegang oleh Al Zaytun adalah Ahlussunnah Wal Jamaah.

Dan ada dugaan kalau Ponpes Al Zaytun merupakan bagian dari operasi intelijen, dimana salah satu tokoh yang mendukung ponpes itu adalah Jenderal Purnawirawan TNI Abdullah Mahmud Hendropriyono yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) periode 2001-2004.

Baca Juga: Densus 88: Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang Bisa Jadi Embrio Kelompok Teroris

Bahkan dalam satu kesempatan, Hendropriyono disebut pernah mengancam akan menindak siapapun yang berani mengusik keberadaan ponpes Al Zaytun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI