Di Acara Haul, Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Bung Karno Seorang Mujtahid, Ini Alasannya

Kamis, 22 Juni 2023 | 01:05 WIB
Di Acara Haul, Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Bung Karno Seorang Mujtahid, Ini Alasannya
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai, bahwa Presiden RI pertama, Soekarno merupakan seorang mujtahid. (Foto dok. PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai, bahwa Presiden RI pertama, Soekarno merupakan seorang mujtahid.

Menurutnya, apa yang dilakukan Bung Karno, menggali dan merumuskan Pancasila serta Trisakti, adalah bukti jika Bung Karno berjuang demi bangsa dan negara.

Hal ini disampaikan Muhadjir saat memberikan tausiah kebangsaan dan testimoni Bung Karno pada acara Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).

"Karena itu bukan sembarang yang muncul begitu saja. Tetapi itu sudah diperah, melalui kontemplasi, perenungan-perenungan yang panjang yang dirumuskan oleh Bung Karno," kata Muhadjir.

Baca Juga: Demokrat Tunggu Megawati Buka Ruang Silaturahmi, SBY Akui Tak Punya Masalah

Bung Karno, kata dia, tak hanya menggali dan merumuskan Pancasila yang menjadi ideologi negara. Bung Karno juga menggali tentang Trisakti.

"Pancasila bukan satu-satunya karya besar ijtihad dari Bung Karno, yang lain adalah Trisakti. Trisakti itu juga hasil ijtihad siasat BK yang dahsyat yaitu daulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya," ungkapnya.

Ia lantas menyampaikan, jika Trisaksi mengandung konsep universal yang tak hanya berlaku untuk Indonesia tetapi juga negara lain.

Muhadjir menjelaskan, pentingnya bagi negara untuk berdaulat secara politik. Menurutnya, tak akan ada negara besar apabila politik sebuah negara itu bergantung pada negara lain.

"Bukan hanya Indonesia, negara mana saja. Selama bergantung pada negara lain, tidak berdaulat secara politik, pasti dia tidak akan jadi negara besar," tuturnya.

Baca Juga: Transjakarta Masuk Bandara Soetta, Kadishub DKI: Tidak Rugikan Damri, Beda Pangsa Pasar

Kedua, daulat ekonomi. Muhadjir mengatakan tidak akan maju suatu negara apabila secara ekonomi dia bergantung, tidak berdikari.

"Tidak mungkin ada negara besar kalau dia tidak punya kepribadian. Kalau dia ujungnya seperti bangsa lain, maka dia tak pernah menjadi bangsa besar. Tiga ini adalah senjata paling ampuh kalau kita ingin mewujudkan menjadi Indonesia yang kita cita-citakan dalam proklamasi kita, Indonesia Raya kita," pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam acara ini, hadir Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Hamka Haq, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.

Secara virtual hadir Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI