Suara.com - Kapal selam wisata Titan dinyatakan hilang setelah 1 jam 45 menit melenggang ke bawah laut pada Minggu (18/6/2023). Peralatan air milik OceanGate itu direncanakan membawa lima orang untuk melakukan serangkaian perjalanan, termasuk ke bangkai kapal Titanic.
Adapun kapal selam diperkirakan berada sekitar 1450 km timur dan 643 km selatan St. Johns, Newfoundland. Tim yang terdiri dari Angkatan Laut Amerika Serikat dan Kanada dikerahkan untuk penyelamatan. Dalam proses pencarian ini, ada hal-hal yang perlu diketahui.
Kabar Terbaru Pencarian Kapal Selam
US Coast Guard pada Rabu (21/6/2023) hari ini mengatakan bahwa pesawat pencari P-3 Kanada telah mendeteksi suara dari bawah air di area pencarian. Akibatnya, kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh pun perlu dipindahkan.
Baca Juga: Daya Tarik Candi Selogriyo, Pesona Wisata di Kaki Gunung Sumbing Magelang
Operasi tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi asal suara. Meski hasilnya negatif, pencarian terus berlanjut. Sementara itu, dua media AS sebelumnya juga melaporkan bocoran memo Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Isinya tentang suara dentuman yang telah terdeteksi pesawat Kanada lainnya, P-8. Tim dari kedua negara sebelumnya sudah menggeledah area seluas 7.600 mil persegi. Dikatakan oleh Kapten US Coast Guard, Jamie Frederick, pencarian sangat sulit karena letak daerahnya terpencil.
Kapal dan Pesawat yang Dikerahkan untuk Pencarian
Dua pesawat Hercules C-130 US Coast Guard, C-130 Kanada, dan kapal Coast Guard Kanada Kopit Hopson dikerahkan untuk membantu pencarian. Lalu, pelampung sonar yang memilii kemampuan mendeteksi suara bawah air juga dibawa.
Tak hanya itu, Horizon Arktik, pun telah dikirim ke lokasi tersebut. US Coast Guard juga meminta bantuan sektor swasta. Sementara dikatakan mantan Wakil Menteri Pertahanan AS, Mike Mulroy, kapal selam jarak jauh khusus Angkatan Laut AS mungkin menjadi satu-satunya yang mampu membawa Titan ke permukaan.
Baca Juga: 4 Fakta Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic, Ditumpangi Orang-Orang Penting
Orang yang Dikonfirmasi Ada di Kapal
Sebanyak orang sudah dikonfirmasi ada di kapal selam yang hilang itu. Mereka adalah pebisnis asal Inggris, Hamish Harding (58), pengusaha Inggris-Pakistan Shahzada Dawood (48) dan anaknya, Suleman Dawood (19), penjelajah Prancis Paul-Henry Nargeolet (77) dan Kepala Eksekutif OceanGate, Stockton Rush (61).
Apa yang Dilakukan dalam Misi Titanic?
Ekspedisi OceanGate menawarkan paket senilai $250.000 atau sekitar Rp2,7 miliar untuk perjalanan delapan hari. Salah satunya, melihat bangkai kapal Titanic, yang terletak 3.800 meter di bawah permukaan dasar Atlantik. Situs ini berjarak sekitar 600 km di lepas pantai Newfoundland.
Posisinya juga terletak dalam dua bagian, yakni dengan haluan dan buritan dipisahkan sekitar 800 meter. Penyelaman penuh ke sana dilaporkan memakan waktu sekitar delapan jam. Adapun misi dari OceanGate untuk keperluan ilmiah, seperti mempelajari pembusukan bangkai kapal Titanic.
Kemungkinan yang Terjadi pada Kapal
Ahli kapal selam dari University College London Prof Alistair Greig membahas kemungkinan yang bakal dialami Titan. Salah satunya, jika ada kegagalan daya atau komunikasi, kapal selam berpotensi terombang-ambing di permukaan air menunggu untuk ditemukan.
Lalu, apabila ada kebocoran di lambung kapal, maka prognosisnya. Jadi, kapal yang sudah tenggelam ke dasar laut, tidak bisa bangkit kembali dengan kekuatannya sendiri. Sementara kapal yang masih, ada harapan untuk ke permukaan.
Identifikasi Kapal Selam Titan
Titan adalah kapal selam lima orang yang dibuat untuk dapat turun pada kedalaman 4.000 meter (2,5 mil) dan bergerak dengan tiga knot atau sekitar 3,5 mil per jam. Tak hanya membawa penyelam ke Titanic, kapal ini memiliki tujuan pembuatan lain.
Diantaranya digunakan untuk survei, inspeksi lokasi, penelitian, pengumpulan data, produksi film dan media, hingga pengujian perangkat keras serta perangkat lunak di laut. Menurut OceanGate, Titan dilengkapi dengan pencahayaan canggih.
Mereka juga mengklaim kapal selam itu memiliki sistem navigasi sonar hingga peralatan video serta fotografi 4K yang dipasang secara internal dan eksternal. Seorang wartawan CBS yang pernah ikut perjalanan tahun lalu, David Pogue, melaporkan bahwa Titan adalah kapal percobaan.
Di mana dalam surat yang ia baca, Titan belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun. Hal ini, kata Pogue, dapat beresiko mengakobatkan cedera fisik, kecacatan, trauma emosional atau kematian bagi para penyelamnya.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti