6 Fakta Mengerikan Kapal Selam Wisata Titanic Hilang, Sisa Oksigen sampai Kamis

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 21 Juni 2023 | 11:58 WIB
6 Fakta Mengerikan Kapal Selam Wisata Titanic Hilang, Sisa Oksigen sampai Kamis
Kapal selam 'Titan' yang hilang dalam misi perjalanan ke bangkai Titanic. [Dok. OceanGate]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kapal selam wisata Titanic yang dinamai Titan, hilang kontak sekitar satu jam 45 menit usai menyelam ke dasar laut di lepas pantai Newfoundland, Kanada, pada Minggu (18/6/2023).

Kapal selam yang diyakini hilang itu merupakan milik perusahaan wisata OceanGate, di mana dilaporkan tengah membawa lima orang ke beberapa titik tujuan.

OceanGate sendiri membuka paket perjalanan selama delapan hari termasuk untuk menyelam ke bangkai kapal Titanic dengan harga $250.000 atau sekitar Rp2,7 miliar. Sisa badan kapal legendaris ini berada di kedalaman 3.800 meter.

Sementara itu, hilangnya kapal selam Titan menyiratkan berbagai fakta mengerikan. Berikut keenam poinnya.

Baca Juga: Mengenal OceanGate, Kapal Selam Wisata yang Hilang Kontak saat Ekspedisi Bangkai Kapal Titanic

Oksigen hanya bertahan sampai Kamis

Kapal selam Titan diketahui memiliki ukuran sebesar truk yang bisa menampung lima orang. Biasanya, kapal ini menyelam dengan pasokan oksigen darurat untuk empat hari.

Dengan begitu, dikatakan oleh US Coast Guard, kapal selam yang hilang itu hanya mempunyai sisa oksigen selama beberapa jam saja atau sampai Kamis (22/6/2023) besok.

Misi pencarian disebut sulit karena daerah terpencil

Dengan waktu sisa oksigen yang tak lama, misi pencarian kapal Titan dilakukan. Dikatakan pejabat setempat, berbagai instansi pemerintah, Angkatan Laut AS dan Kanada, serta sejumlah perusahaan komersial di bidang kelautan akan terlibat dalam operasi penyelamatan ini. Kanada membawa kapal yang dilengkapi dengan ruangan terapi hiperbarik.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Wisata Gratis di Jakarta, Cocok untuk Liburan Keluarga

Juru bicara US Coast Guard, Kapten Jamie Frederick, dalam konferensi pers, mengatakan bahwa pencarian kapal yang hilang itu sangat sulit sehingga tim harus bekerja sepanjang waktu.

Hal ini diperjelas Laksamana Muda John Mauger yang menyebut kesulitan tersebut dikarenakan area pencarian yang tergolong daerah terpencil.

Namun, ia menyatakan timnya telah mengantisipasi upaya pencarian dalam waktu sekitar 70-96 jam dengan mengerahkan sebuah kapal selam serta pelampung sonar.

Mauger juga memastikan tim penyelamat akan melakukan segala kemungkinan demi membawa pulang orang-orang yang ada di dalam kapal selam dengan selamat.

Sejumlah pengusaha ternama ada di kapal

Sebanyak lima orang dilaporkan berada di dalam kapal selam yang hilang itu. Pertama, ada pengusaha Inggris-Pakistan, Shahzada Dawood (48) dan putranya Suleman (19).

Kemudian, ada pula pebisnis asal Inggris, Hamish Harding (58), eks penyelam Angkatan Laut Prancis Paul-Henry Nargeolet (77), serta Kepala Eksekutif OceanGate Stockton Rush (61).

Ada suara dentuman setiap 30 menit

Para kru yang mencari kapal selam Titan mendengar suara dentuman setiap 30 menit pada Selasa (20/6/2023). Lalu, selang empat setelah perangkat sonar tambahan dikerahkan, hal tersebut masih terdengar.

Meski begitu, tidak diketahui dengan jelas berapa lama durasi benturan itu. Namun, dilaporkan lebih banyak terjadi saat malam hari. Di sisi lain, sebuah pesawat P3 Kanada juga menemukan objek persegi panjang putih di dalam air.

Tim penyelamat mencari hubungan antara suara dentuman degan penemuan tersebut. Dalam hal ini, Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan bergerak menemukan kapal yang dioperasikan jarak jauh di bawah air untuk membantu pencarian.

Tak ada cara bagi penumpang untuk melarikan diri

Wartawan CBS yang melakukan wisata dengan kapal selam Titan tahun lalu, David Pogue, mengungkap masalah yang mungkin dialami awak kapal serta tim di darat.

Menurutnya, saat ini tidak ada cara untuk berkomunikasi dengan Titan, karena baik GPS maupun radio di sana diketahui tidak dapat berfungsi di bawah air. Meski begitu, saat kapal pendukung berada tepat di atas kapal selam, mereka bisa saling mengirim pesan teks pendek.

Pogue juga menambahkan, penumpang terkunci di dalam kapal selam yang dipasang dari luar, membuat mereka tidak memiliki cara untuk melarikan diri. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan dari upaya awak yang berada di luar kapal.

Salah satu korban ramal misi ke bangkai titanic menjadi satu-satunya

Hamish Harding, dipastikan keluarganya, termasuk orang berada di kapal selam tersebut. Sebelum mengikuti wisata itu, ia melalui sosial medianya sempat membagikan dengan bangga bahwa dirinya akan ikut dalam misi ke bangkai Titanic.

Namun, ia menambahkan musim dingin kali ini menjadi yang terburuk di Newfoundland dalam 40 tahun terakhir.

Ia kemudian mengatakan bahwa kemungkinan perjalanan menuju bangkai kapal Titanic itu akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya pada tahun 2023.

Meski terlihat ragu, Harding menyatakan jika ia bersama beberapa orang lainnya yang sudah tergabung dalam wisata tersebut, bakal mencoba menyelam sesuai rencana.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI