Mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono belum dipecat meski telah ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (15/5/2023). Hingga kini, Andhi Pramono masih bertatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan penjelasan terkait dengan nasib mantan Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu, Nirwala Dwi Heryanto menjelaskan bahwa Andhi Pramono sudah dicopot dari posisinya sebagai Kepala Bea Cukai Makassar.
Namun, ia menjelaskan bahwa pencopotan status Andhi Pramono ini mengikuti aturan tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal tersebut tercatat dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS dan PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS.
Lebih lanjut, Nirwala menjelaskan bahwa pada saat Andhi Pramono resmi ditahan oleh KPK, maka otomatis ia tidak lagi berstatus sebagai ASN.
Sebelumnya, KPK memang masih belum resmi mengumumkan status tersangka dari Andhi. Namun, dugaan penerimaan gratifikasi yang diselidiki yaitu sejak Andhi menjadi pejabat Bea Cukai pada tahun 2009-2022.
Andhi Pramono diduga menerima gratifikasi mencapai miliaran rupiah. Tak hanya dijerat gratifikasi, Andhi juga ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang.
Dalam penyelidikan tersebut, KPK juga sudah menggeledah sejumlah lokasi. Aset milik Andhi juga turut disita oleh penyidik, termasuk mobil Hummer dan Morris.
Beda Nasib Andhi Pramono dan Rafael Alun Trisambodo
Baca Juga: Beda Nasib Johanis Tanak Vs Firli Bahuri: Dua Pimpinan KPK Diterpa Kasus Pelanggaran Etik
Andhi Pramono dan Rafael Alun Trisambodo sama-sama pejabat Kemenkeu yang terjerat kasus gratifikasi dan TPPU. Keduanya juga telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.