Pemilih Muda Belum Tentukan Pilihan, Peserta Pemilu Disebut Perlu Siapkan Strategi Jitu

Selasa, 20 Juni 2023 | 19:50 WIB
Pemilih Muda Belum Tentukan Pilihan, Peserta Pemilu Disebut Perlu Siapkan Strategi Jitu
Ilustrasi anak muda. (unsplash/rendy novantino)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inisiator Warga Muda Wildanshah menilai saat ini anak muda berpolitik, tetapi tidak dalam hal yang formal seperti tergabung dalam partai politik. Dengan begitu, peserta pemilu dinilai perlu menyiapkan strategi yang tepat.

Meski begitu, lanjut dia, saat ini anak muda aktif menyoroti perpolitikan Indonesia melalui media sosial. Dia memprediksi para calon presiden akan berupaya menarik simpati anak muda dengan cara menyesuaikan diri dengan pasar anak muda.

Menurut Wildan, strategi pertama para calon presiden untuk menarik pemilih muda ialah mengikuti kebiasaan anak-anak muda seperti ikut nonton konser, berkuliner, dan ke tempat wisata.

"Kedua, ada strategi yang mengambil simpati anak muda dari hobi entertainment-nya anak muda," kata Wildan dalam acara berjudul 'Persepsi Anak Muda Jelang Pemilu Serentak Tahun 2024' pada Selasa (20/6/2023).

Baca Juga: PKPU 10/2023 Wujud Kemunduran Regulasi Keterwakilan Perempuan

"Ketiga, menggunakan komedi politik. Kebanyakan anak muda tidak memilih berdasarkan ideologi, tapi hal-hal yang ringan di kehidupan. Hal ini yang membuat komedi politik menjadi penting untuk menggaet pemilih muda," tambah dia.

Strategi selanjutnya ialah menggaet pemilih muda dari segi fashion karena dinilai akan lebih mendekatkan diri kepada pemilih karena berpakaian dengan gaya yang sama.

Kemudian kelima, ada juga istilah berdasarkan ikon karena para pemilih muda cenderung akan memilih yang ikonik dan unik.

Dengan begitu, dia menyimpulkan bahwa anak muda cenderung belum menentukan pilihan sehingga menjadi peluang bagi para calon presiden maupun partai politik untuk lebih gencar mensosialisasikan diri.

"Hampir sebagian besar anak muda membutuhkan informasi seputar peserta yang nanti akan berkontestasi dalam Pemilu 2024. Informasi ini dibutuhkan mereka untuk menjadi dasar keputusan mereka untuk memilih pada hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang," tutur Wildan.

Baca Juga: Penyelenggara Pemilu Terancam Kehilangan Ribuan Honorer Saat Tahapan Pemilu; KPU Cari Cara, Bawaslu: Perpanjang Dong

Untuk itu, partai politik dan kandidat disebut harus memiliki strategi komunikasi yang tepat untuk pendekatan kepada anak muda sehingga dapat menggaet suara pemilih anak muda pada Pemilu 2024 nanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI