Suara.com - Ponpes Al Zaytun ini dikenal dengan pesantren yang tertutup, di mana pesantren di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Indramayu ini bahkan punya kesan eksklusif. Pesantren ini diresmikan pada 27 Agustus 1999 silam, di mana peresmian saat itu dilakukan oleh Presiden B.J. Habibie.
Al Zaytun adalah pesantren yang dibangun oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) pada 13 Agustus 1996, di mana sosok pendiri Al Zaytun adalah Panji Gumilang. Panji Gumilang sempat dikaitkan sebagai Imam Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) 9 pada 2011 lalu, namun Panji yang menjadi pimpinan Ponpes AlZaytun ini dengan tegas membantahnya.
Al Zaytun dibangun di atas lahan seluas 1.200 hektare di mana 200 hektare di antaranya adalah untuk sarana kompleks pendidikan seperti gedung pembelajaran, gedung asrama siswa putra dan putri, masjid hingga sarana olahraga. Lantas, banyak yang ingin tahu seperti apa sistem pendidikan Al Zaytun?
Sistem Pendidikan di Al Zaytun
Baca Juga: Ridwan Kamil Peringatkan Ponpes Al Zaytun Indramayu Kooperatif: Ada Konsekuensi Hukum!
Al Zaytun menerapkan Sistem Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System), yaitu sebuah sistem pendidikan formal yang tidak terputus dari tingkat dasar hingga tinggi. Sistem pendidikan itu mengusung penerapan ‘Pusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleransi serta Pengembangan Budaya Perdamaian' Al-Zaytun.
Sistem pendidikan Ma'had Al-Zaytun menganut Sistem Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System), sebagai berikut:
- Pendidikan anak usia dini (PAUD)
- Sekolah Dasar yang disebut Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Zaytun
- Sekolah Menengah Pertama yang disebut Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Zaytun yang dipadukan dengan Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah (MA) Al-Zaytun.
- Pendidikan kelas dewasa (kejar paket A, B, C)
- Perguruan Tinggi yang dinamakan Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia
Dalam sistem pendidikan terpadu Panji mengandalkan manajemen ‘kekitaan’ bukan ‘keakuan’, di mana memiliki satu kekuatan dan tidak bisa di runtuhkan. Pembangunan model peradaban baru yang berdimensi global tidak akan pernah putus karena menerapkan sistem pendidikan terpadu di dalam satu pipa.
Sistem pendidikan terpadu dalam satu pipa ini bertujuan untuk menghasilkan generasi bangsa yang mampu menguasai segala bidang baik agama, sains, serta teknologi dengan mengikuti perkembangan. Tidak hanya itu saja, sistem pendidikan itu juga bertujuan untuk menciptakan negara yang stabil dan selamat, serta yang tak kalah penting adalah dapat hidup dalam tatanan kenegaraan.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama