Apa itu permainan Roleplay yang Viral di Tiktok? Awas Bawa Dampak Buruk

Aulia Hafisa Suara.Com
Selasa, 20 Juni 2023 | 13:32 WIB
Apa itu permainan Roleplay yang Viral di Tiktok? Awas Bawa Dampak Buruk
Ilustrasi bermain di aplikasi TikTok. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Permainan roleplay belakangan menjadi viral di Tiktok akibat sebuah video yang menampilkan seorang ayah yang memarahi anaknya setelah bermain permainan tersebut. Sang ayah naik pitam setelah anak gadisnya yang baru berumur sebelas tahun bermain peran dengan orang asing. Namun, apa yang dia mainkan tidak sesuai dengan usia. Lantas, apa itu permainan roleplay di Tiktok?

Roleplay atau biasa disingkat dengan RP di Tiktok merupakan sebuah permainan di mana seseorang menirukan peran orang lain. Biasanya orang yang ditiru adalah idola seperti bintang pop Korea, artis-artis Hollywood, hingga tokoh-tokoh fiksi di anime. Para pemain yang kebanyakan adalah remaja Gen Z menirukan sang idola mulai dari cara berpakaian, gaya bicara, hingga adegan-adegan khas. 

Di Tiktok, para roleplayer bahkan bisa terhubung dengan sesama roleplayer melalui fitur RP Tiktok. Setelah sesama pemain saling follow atau mutualan mereka bisa bermain roleplay bersama-sama. Mereka akan membuat video dengan menirukan tokoh idola kemudian membuatnya viral di Tiktok. 

Meski sedang hype, permainan roleplay juga bisa berdampak buruk bagi anak-anak. Terutama bagi mereka yang belum sepenuhnya mengerti dampak buruk bermain media sosial. Mengutip sejumlah sumber, menirukan sang idola ketika bermian roleplay di Tiktok berpotensi mengumbar hal-hal vulgar yang bisa berimbas kepada aksi pornografi. Gambar-gambar ini bisa saja dengan mudah tersebar sehingga anak berpotensi menjadi korban Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). 

Baca Juga: Viral Wanita Berusaha Jalan Naik di Ekskalator Turun: Untung Pakai Masker

Belum lagi dampak sosial di sekolah di mana sesama anak saling memamerkan video roleplay mereka dengan idola masing-masing. Anak bisa diejek oleh anak lain dengan idola berbeda. Jika hal ini terus berlanjut, anak berpotensi menjadi korban bullying oleh teman sebaya mereka. Selain kekerasan verbal anak juga bisa diperas atas nama idola mereka. Di samping itu, akan ada persaingan tidak sehat antarteman karena merasa idola merekalah yang terbaik. 

Untuk menghindari hal-hal tersebut, penting bagi orang tua untuk memberikan pemahaman kepada sang anak terkait etika bermain media sosial. Jangan lakukan roleplay dengan melanggar batas, seperti memamerkan bagian tubuh yang sensitif, atau menyebar hate speech di kolom komentar roleplayer lain. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI