Suara.com - Acara kemah yang digelar oleh SMP Muhammadiyah 1 Wates pada Minggu (18/6/2023) kemarin menjadi malam mencekam bagi siswa sekolah itu.
Pasalnya, terjadi kesurupan massal dalam Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) Hizbul Wathan yang digelar di Bumi Perkemahan Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo, DIY tersebut.
Tak ayal, sejumlah siswa bak tak punya kuasa atas tubuhnya dan berteriak-teriak hingga membuat seisi bumi perkemahan ribut.
Lantas, apa yang menjadi awal mula insiden bernuansa mistis tersebut?
Baca Juga: 8 Fakta Mengerikan di Balik Kasus Balita Positif Sabu: Dikira Kesurupan hingga Direhabilitasi
Kronologi kesurupan massal di Secang: Berawal dari pementasan jathilan
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Wates, Agus Wiratno, saat ditemui di Bumi Perkemahan Secang, Senin (19/6/2023) membeberkan sekaligus membenarkan insiden beberapa siswanya mengalami kesurupan.
Agus menjelaskan bahwa kejadian supernatural tersebut bermula usai pementasan jathilan yang digelar di acara tersebut.
Hal tersebut juga tercermin dari beberapa siswa yang menari bak kesetanan kala kesurupan.
Kondisi letih dan lapar jadi pemicu lain
Baca Juga: Anak 3 Tahun di Samarinda Positif Narkoba, Sempat Dikira Kesurupan
Selain pementasan jathilan, Agus juga menduga kondisi letih dan lapar yang dialami siswanya juga menjadi faktor utama lainnya yang memicu kesurupan massal.
Agus membeberkan siswanya memiliki pola kurang teratur saat acara kemah sehingga ada kecenderungan kelaparan. Tak hanya itu, beberapa siswa juga mengantuk hingga memicu pikiran kosong.
Siswa kesurupan saat api unggun
Insiden kesurupan tersebut tepatnya terjadi kala sedang mempersiapkan acara api unggun dan melansungkan kegiatan mengaji bersama. Adapun insiden kesurupan tersebut terjadi sejak petang alias waktu salat Magrib hingga malam hari.
Enam siswa didata kesurupan
Agus dan pihaknya turut mendata siswa yang kesurupan.
Adapun sejumlah enam siswa yang terdiri atas 6 putri dan ada tambahan 1 putra yang turut mengalami kesurupan.
Siswa dievakuasi pakai ambulan
Insiden ini bahkan membuat PMI Kulon Progo turun tangan.
Personel PMI Kulon Progo, Diky Setiawan dalam keterangannya saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (19/6/2023) membeberkan pihaknya bahkan harus mendatangkan tiga armada ambulans.
Diky juga mengungkap bahwa pihak LazisMu juga mengirimkan ambulans untuk mengevakuasi siswa yang turut mengalami kesurupan.
Personel Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kulon Progo, Sunar Wibowo dalam keterangan terpisah mengungkap kegiatan persami langsung dihentikan usai insiden mistis ini.
Orang tua siswa juga menjemput anak mereka di lokasi usai kegiatan dihentikan. Pembina Hizbul Wathan masih berjaga di lokasi untuk mengemas barang-barang sembari mengamankan lokasi dan menunggu seluruh peserta bisa pulang ke rumah masing-masing.
Kontributor : Armand Ilham