Suara.com - Kasus utang yang dimiliki oleh perusahaan BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney kini menjadi perhatian publik. Pasalnya, utang yang dimiliki anak perusahaan InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC) tercatat mencapai Rp4,6 T.
Uang triliunan rupiah ini pun didapatkan InJourney dari pinjaman Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Himpunan Bank Negara (Himbara), serta Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total dana sebesar Rp3,4 triliun untuk utang jangka panjang dan Rp1,2 triliun untuk utang jangka pendek.
Pengembangan wilayah Mandalika oleh InJourney tersebut memang memerlukan biaya yang besar, terutama perawatan setelah digelarnya MotoGP tahun 2022 lalu. Namun uang yang didapatkan dari iuran pariwisata tak cukup menutupi biaya pengembangan dan perawatan tersebut, sehingga muncul isu wisata Mandalika ini akan distop sementara.
Kasus ini pun membuat InJourney menjadi perhatian. Lalu, apa sebenarnya InJourney ini dan apa perannya dalam pengelolaan Mandalika? Simak inilah profil InJourney selengkapnya.
Baca Juga: Utang Rp800 Miliar, Jusuf Hamka Pasrah: Dibayar Alhamdulillah, Enggak Dibayar Wasyukurillah
Menyadur dari situs InJourney.id, Indonesia Journey atau InJourney adalah induk atau perhimpunan dari perusahaan BUMN yang bergerak di dunia aviasi dan pariwisata.
Beberapa anak perusahaan dari InJourney ini yaitu PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, serta PT Sarinah.
Semua perusahaan BUMN tersebut pun tercatat di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2021 Nomor 228).
Saat ini, Komisaris Utama InJourney dipegang oleh Triawan Munaf. InJourney memiliki misi sebagai BUMN holding pertama yang berfokus pada pengembangan aviasi dan pariwisata.
Tak hanya itu, BUMN ini pun juga bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk bersama-sama mengembangkan pariwisata di Indonesia, terutama pasca pandemi.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap InJourney Terkait Utang Proyek Mandalika Rp4,6 Triliun
Visi dari InJourney ini sendiri adalah memimpin ekosistem pariwisata Indonesia dan memberikan pelayanan terbaik untuk para wisatawan yang berkunjung baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sedangkan, misi dari InJourney ini ialah mempercepat pemulihan dalam dunia pariwisata Indonesia dengan melakukan kerjasama mutualisme antara sektor industri utama dengan sektor industri individu sehingga pengembangan dapat dilakukan secara paralel.
Kontributor : Dea Nabila