Pro Kontra Wisuda TK - SMA, Maknanya Sudah Melenceng?

Pelaksaan wisuda TK - SMA menjadi perdebatan di masyarakat belakangan ini. Muncul pro dan kontra apakah wisuda tersebut perlu diadakan atau tidak.
Suara.com - Perlu atau tidaknya pelaksanaan acara wisuda untuk sekolah tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) masih menjadi pro dan kontra di masyarakat.
Perdebatan mengenai wisuda TK - SMA itu awalnya disuarakan melalui sejumlah unggahan di media sosial yang bernada penolakan.
Hingga akhirnya penolakan wisuda TK - SMA itu sampai ke kolom komentar di salah satu unggahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarin di akun Instagramnya.
“Tolong Pak Nadiem sekarang dihapuskan acara wisuda dari TK - SMA karena hanya memberatkan biaya para orang tua. Wisuda hanya untuk lulusan Universitas aja bukan dari TK,” tulis salah satu warganet.
Baca Juga: Menyelami Filosofi Ki Hadjar Dewantara di Era Pendidikan Deep Learning
Sontak komentar itu memicu polemik, ada warganet yang memiliki pandangan serupa namun ada juga menganggap acara wisuda TK hingga SMA adalah hal yang wajar.
Lantas apa sebenarnya makna dari wisuda? Simak ulasannya berikut ini.
Dalam segi tata bahasa, wisuda termasuk dalam bahasa atau istilah jawa, dimana artinya adalah upacara peneguhan atau pelantikan untuk eseorang yang telah menempuh pendidikan.
Namun dalam kalangan akademik, wisuda merupakan prosesi atau seremoni yang menjadi penanda kelulusan mahasiswa di universitas.
Dalam wisuda terdapat ornamen baju jubah dan toga. Berebeda dengan wisuda, toga berasal dari bahasa latin, yakni tego, yang bermaksa sebagai penutup.
Baca Juga: Mewujudkan Cita-Cita Ki Hadjar Dewantara di Era Digital dan Sosial
Meski berbahasa latin, toga sebenarnya adalah sejenis jubah yang dikenakan oleh bangsa Etruskan yang hidup di Italia sejak 1200 SM.