Suara.com - Telah dinanti-nanti, Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhirnya bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pertemuan keduanya itu berlangsung selama satu jam di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/6/2023) hari ini.
Pertemuan tersebut disorot usai diketahui sejarah PDIP dan Demokrat yang tak pernah akur sejak lama. Ditambah, nama AHY yang masuk jajaran nama bakal calon wakil presiden (bacapres) Ganjar Pranowo. Adapun berikut kedelapan fakta soal momen Puan dan AHY yang bertemu.
1. Bertemu Bak Kakak-Adik
Pertemuan itu disampaikan tak terasa lama karena suasana akrab terjadi di antara Puan dan AHY. Dalam momen tersebut, banyak hal yang bisa dibicarakan dengan santai layaknya kakak-adik. AHY bahkan meminta menganggap Puan sebagai kakanya.
Baca Juga: Mati-matian Sandiaga Uno Demi Cawapres 2024, Rogoh Kocek Sendiri hingga Pindah Partai
"Pertemuan itu kurang lebih satu jam lebih. Nggak terasa, tadi kalau nggak inget waktu saya tadinya mau terus ngobrol, ternyata banyak yang bisa diomongin, seperti kakak adik," kata Puan dalam pertemuan tersebut.
"Mas AHY bilang, 'Mbak boleh ya saya menganggap Mbak seperti kakak?'. (Saya jawab) 'ya iya dong," lanjutnya menyampaikan perkataan AHY.
2. Sepakat Ada Pertemuan Selanjutnya
Puan memastikan pertemuannya dengan AHY hari ini bukan yang terakhir. Sebab, menurutnya, politik itu dinamis, sehingga memerlukan banyak waktu untuk berbincang agar tidak ada miskomunikasi. Hal tersebut juga diharuskan jika ingin mencapai tujuan atau kesamaan tertentu.
"Kami bersepakat bahwa ini nggak boleh berhenti sampai di sini, bicara politik itu bukan berarti stop sampai ini seolah-olah selesai. Politik itu penuh dengan dinamika, tentu untuk mencapai satu titik temu di tengah saja perlu waktu untuk bicara-bicara terus. Kalau tidak pernah ketemu, pastinya ada miskomunikasi," ujarnya.
Baca Juga: Puji Jokowi, Prabowo Ungkit Keputusannya Jadi Menteri: 4 Tahun Bekerja Bersama, Saya Yakin..
"Jadi, ini mungkin pertemuan yang pertama tapi insyaallah bukan yang terakhir. Untuk bisa mencapai kesamaan itu tentu kita perlu waktu untuk sering-sering ketemu, supaya bisa ngobrol-ngobrol hal-hal yang memang diinginkan," lanjut Puan.
3. AHY Sampaikan Pesan SBY
AHY mengungkapkan pesan yang disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepadanya sebelum bertemu dengan Puan. Adapun isinya berupa harapan agar pertemuan itu membawa keberkahan karena Ani Yudhoyono selama hidup berteman baik dengan Taufiq Kiemas.
"Pusara almarhumah Ibu Ani tidak jauh dari pusara almarhum Bapak Taufiq Kiemas. Beliau berdua bersahabat semasa hidupnya dan mudah-mudahan tersenyum melihat kebersamaan ini. Pak SBY juga menitipkan semoga pertemuan ini membawa kebaikan dan keberkahan," kata AHY.
4. Puan Diminta Senyum oleh Megawati
Sementara itu, Puan juga mengungkap Ketum PDIP yang merupakan ibunya, Megawati Soekarnoputri berpesan kepadanya. Yakni, agar ia bisa tersenyum saat bertemu AHY sekaligus mengingatkan jangan sampai ada ketegangan.
"Pesan dari Ibu Mega, ketemu hari ini senyum, nggak boleh ketemunya kayak yang tegang-tegang," ungkap Puan.
5. AHY Kagumi Sosok Puan
AHY menyatakan dirinya mengagumi sosok Puan Maharani. Menurutnya, pemimpin DPR RI itu merupakan tokoh politisi yang hebat. Sebab, dikatakannya, putri Megawati Soekarnoputri ini ingin menjadi bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Mbak Puan adalah politisi perempuan hebat, yang ingin memberikan manfaat dan berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar AHY.
6. Puan Tegaskan AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar
Puan mengatakan PDIP belum menerima proposal secara resmi dari pihak-pihak tertentu terkait bacawapres. Meski begitu, usulannya sudah banyak yang muncul dan ditampung oleh partai banteng. Salah satunya, AHY yang juga masuk radar menjadi calon pendamping Ganjar.
"Usulan tersebut tentu saja akan kami (PDIP) tampung nama-nama yang waktu itu saya sebutkan, salah satu bacawapresnya, Mas AHY dari Partai Demokrat, juga masuk radar PDI Perjuangan," beber Puan.
7. Daftar Nama Cawapres Masih Perlu Dipertimbangkan
Meski sudah dibocorkan, Puan mengatakan nama-nama bacawapres yang masuk dalam daftar masih dipertimbangkan. Menurutnya, sosok yang dipilih itu perlu mempunyai kesamaan visi dan misi dengan Ganjar Pranowo sebagai bacapres dari PDIP.
"Kita akan cermati perkembangannya bagaimana ke depannya, siapa yang cocok dengan PDI Perjuangan, dengan bacapresnya PDI Perjuangan, Mas Ganjar Pranowo. Tentu saja kesamaan visi dan misi. Untuk menyamakan hal tersebut tentu saja kita perlu bicara," kata Puan.
8. Sejumlah Tokoh Lain Turut Datang
Dalam pertemuan itu, sejumlah elite PDIP dan Demokrat sejak pukul 08.00 WIB juga sudah hadir. Mereka yang datang di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wasekjen PDIP Utut Adianto, Ketua DPP Bappilu Bambang Pacul, dan politisi PDIP Masinton Pasaribu.
Sementara dari Partai Demokrat, ada Sekjen Teuku Riefky Harsya, anggota Majelis Tinggi Syarief Hasan, Waketum Irwan Fecho, Wasekjen Jansen Sitindaon, serta Didik Mukrianto. Para elite kedua partai tersebut terlihat saling berbincang dalam satu meja.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti