Perjalanan Ponpes Al-Zaytun: Dibangun 1996, Ajarannya Kontroversial, MUI Turun Tangan

Sabtu, 17 Juni 2023 | 18:15 WIB
Perjalanan Ponpes Al-Zaytun: Dibangun 1996, Ajarannya Kontroversial, MUI Turun Tangan
Potret cara salat Ied Pesantren Al Zaytun yang bikin geger (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pondok Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat digeruduk massa pada hari Kamis (15/6/2023) dan menjadi sorotan. Aksi tersebut pun menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Dari unggahan akun Twitter @tukangrosok22, terdapat sejumlah aparat kepolisian yang mencoba menghadang massa dengan menggunakan pagar besi. Tampak dua ekor anjing yang dipersiapkan untuk berjaga-jaga apabila terjadi keributan.

Adapun massa yang datang menghadang diperkirakan mencapai ribuan orang. Massa memadati halaman yang depan Ponpes Al-Zaytun.

Mereka berdatangan untuk menuntut aparat hukum agar segera mengusut tuntas dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh pimpinan ponpes.

Baca Juga: Ajarannya Makin Menyimpang, MUI Indramayu Tegas Larang Warga Belajar di Pondok Pesantren Al Zaytun

Sebelumnya, Ponpes Al-Zaytun juga menjadi sorotan karena Ken Setiawan membongkar praktik menyimpang yang dilakukan oleh Ponpes Al-Zaytun. Ken menyebut bahwa para santri dilarang berzina bahkan berpacaran sekaligus. Namun anehnya perbuatan tersebut diperbolehkan apabila pelaku memiliki kekayaan untuk menebus dosa zina.

Lantas, seperti apakah perjalanan panjang dari Ponpes Al-Zaytun tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Sejarah Ponpes Al-Zaytun

Mantan Menteri Peningkatan Produksi NII mengungkapkan asal-usul Pesantren Al-Zaytun. Disebutkan bahwa setelah pembebasan lahan selesai dilakukan, yayasan Al-Zaytun didirikan pada 2 Januari 1994.

Pondasi pertama diletakkan pada tahun 1996, dan pada 1999 pesantren tersebut diresmikan langsung oleh Presiden BJ Habibie.

Baca Juga: Rentetan Kontroversi Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang: Ngaku Komunis, Nyanyi Lagu Yahudi

Kemudian, dijelaskan bahwa Al-Zaytun ini merupakan program dari Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah 9 untuk kaderisasi pendidikan formal Al-Zaytun.

Al-Zaytun mempunyai gedung yang mewah karena sejak awal dana pembangunannya adalah obligasi dengan total 350 miliar.

Kontroversi Ponpes Al-Zaytun

Ponpes Al-Zaytun ini terkenal dengan ajarannya yang menuai kontroversi karena dianggap menyimpang. Berbagai pihak turut mengomentari soal Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut. 

Sekretaris MUI Jawa Barat Rafani Achyar menyebut, MUI Jabar sangat responsif sejak banyaknya aduan dari masyarakat terkait dengan Ponpes Al-Zaytun. Namun, ia menyebut pihak pesantren justru tidak kooperatif.

Ia juga menjelaskan terkait dengan fatwa yang biasa dikeluarkan oleh MUI apabila terjadi suatu permasalahan pada urusan agama. Ia menilai tidak mudah untuk MUI mengeluarkan fatwa berkaitan dengan Al-Zaytun. Hal tersebut dikarenakan MUI harus terlebih dahulu menjalani beberapa prosedur.

Ia juga mengungkap bahwa Al-Zaytun serta pimpinannya kerap kali membuat pernyataan kontroversial terlebih terkait dengan memperbolehkan perzinahan.

"Banyak kontroversi, yang terakhir itu zinah boleh asal ditebus, komunisme, menganggap Indonesia tanah suci disamakan dengan tanah haram di Mekah, salat idul Fitri perempuan diletakkan di shaf terdepan, jami imam khatib," ungkapnya.

Didemo Massa

Akibat kontroversi yang dibuatnya, Al-Zaytun didemo massa pada Kamis (15/6/2023). Massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat tersebut memprotes dugaan ajaran sesat yang diajarkan di Al-Zaytun.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar menyebut pihaknya sudah mengerahkan sampai dengan 1.200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.

MUI Turun Tangan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat tengah mengusut adanya ajaran nyeleneh yang diterapkan oleh Al-Zaytun tersebut. Namun, MUI mendapatkan sejumlah kendala yang akhirnya menghambat proses penelusuran.

Rafani Achyar menyebut pihaknya sudah melakukan pengumpulan data dan juga informasi terkait dengan apapun yang ada di ponpes tersebut. Namun, upaya MUI  untuk bisa berkunjung ke Al-Zaytun ditolak.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI