"Masjid itu adanya di Vatikan sana, di sini (Indonesia) tempat orang-orang putus asa, masjid-masjid itu," ujar Panji Gumilang dikutip dari akun TikTok Hery Patoeng.
Panji Gumilang mengatakan masjid di Indonesia tidak bisa disebut sebagai pusat peradaban karena masih kesulitan untuk mendapat uang dari jemaahnya.
"Hanya duduk, dipaksa ngisi kaleng (kotak amal) keluar, selesai. Ini masjid peranannya, katanya sebagai pusat peradaban, tidak ada, yang ada peradaban pungutan uang," ujarnya.
Nyanyi Lagu Havenu Shalom Alaichem
Lagu Havenu Shalom Aleichem sempat dinyanyikan Panji Gumilang bersama massa Al Zaytun ketika menunggu kedatangan para pengunjuk rasa dari Forum Indramayu Menggugat pada Kamis (15/6/2023) lalu.
Lagu berbahasa Ibrani yang dianggap sebagai salam khas bangsa Yahudi itu dinyanyikan massa Al Zaytun dengan ceria sambil bertepuk tangan.
Lagu itu sering digunakan oleh pemeluk Kristen Orthodox Timur Tengah, khususnya komunitas di kawasan Israel, Palestina, Suriah, Turki, Mesir, Maroko, Rusia, Libanon, hingga Yordania. Walau begitu umat Islam harusnya tidak boleh menyanyikan lagu Havenu Shalom Alaechim.
Pemerhati Agama Semit Etika Noor menerangkan lagu itu diadopsi oleh agama samawi lain untuk memuji kelahiran Yesus.
"Dalam konteks teologis, tidak perlu mengurusi materi agama lain, sebelum mendalami Al Quran secara menyeluruh," jelasnya.
Tersandung dugaan kasus pencabulan