Hapuskan Ketakutan Mengajar Bahasa Inggris, 100 Guru SD-SMP di Lombok Tengah Jalani Pelatihan

Sabtu, 17 Juni 2023 | 10:56 WIB
Hapuskan Ketakutan Mengajar Bahasa Inggris, 100 Guru SD-SMP di Lombok Tengah Jalani Pelatihan
100 guru SD dan SMP jalani pelatihan Bahasa Inggris oleh pengajar EF Kids & Teens Indonesia di SMPN 1 Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/6/2023) pagi. (Suara.com/Ria)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 100 guru SD dan SMP di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) begitu antusias mengikuti pelatihan yang digelar di beberapa kelas di SMPN 1 Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/6/2023) pagi. Pelatihan tersebut digelar oleh English First (EF) Kids & Teens.

EF Kids & Teens bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Tengah untuk memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada ratusan guru. Pelatihan diberikan guna memberikan rasa percaya diri kepada guru untuk mengajarkan Bahasa Inggris kepada murid-muridnya.

Director of Corporate Affairs EF Kids & Teens Indonesia, Juli Simatupang mengungkapkan kalau pihaknya memang sengaja memberikan pelatihan kepada guru-guru ialah agar program pelatihannya bisa berkesinambungan hingga ke anak didik.

"Kenapa kami menyasar kepada guru? Karena kami ingin bahwa ini bisa berkesinambungan, berkelanjutan tidak hanya dengan anak didik. Karena kami yakin bapak dan ibu adalah bisa memberikan menyampaikan kepada anak didik secara berkesinambungan," ungkap Juli saat memberikan pidato sambutan di SMPN 1 Praya, Lombok, Tengah, Sabtu.

Baca Juga: Guru Ngaji kok Terlilit Hutang Pinjol? Begini Kata Buya Yahya

Director of Corporate Affairs EF Kids & Teens Indonesia, Juli Simatupang saat memberikan sambutan acara Pembukaan Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teens untuk Tenaga Pendidik di Wilayah Mandalika NTB Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Tengah di SMPN 1 Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/6/2023). (Suara.com/Ria)
Director of Corporate Affairs EF Kids & Teens Indonesia, Juli Simatupang saat memberikan sambutan acara Pembukaan Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teens untuk Tenaga Pendidik di Wilayah Mandalika NTB Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Tengah di SMPN 1 Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/6/2023). (Suara.com/Ria)

Juli juga menjelaskan kalau EF Indonesia itu memiliki komitmen untuk terus ikut memajukan pendidikan Indonesia terutama dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan pengembangan metode belajar secara mandiri,

Bukan hanya itu, Juli mengungkapkan kalau EF Indonesia berusaha membuat lingkungan belajar yang menyenangkan untuk anak-anak. Bukan hanya anak-anak yang menjadi peserta lembaga pendidikan sendiri, namun itu diterapkan pula EF Indonesia untuk para tenaga pengajar.

"Sehingga mereka tidak takut untuk mencoba belajar Bahasa Inggris," terangnya.

Banyak Guru Bahasa Inggris Takut Mengajar

Academic Operations Manager EF Kids & Teens Indonesia, Kurniasari Anindita mengungkapkan kalau banyak guru yang justru takut mengajarkan pelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut juga menjadi dasar mengapa EF Kids & Teens Indonesia memberikan pelatihan khusus kepada tenaga pendidik.

Baca Juga: Tanggapan Kemendikbud Soal Ramai Orang Tua Murid Protes Wisuda SD-SMA

"Justru yang saya tahu banyak yang takut untuk mengajarakan Bahasa Inggris jadi kita mau mereka itu jadi yakin bahwa mengajarkan Bahasa Inggris bisa gampang dan bisa menyenangkan," terang Kurniasari.

Academic Operations Manager EF Kids & Teens Indonesia, Kurniasari Anindita dalam konferensi pers Pembukaan Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teens untuk Tenaga Pendidik di Wilayah Mandalika NTB Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Tengah di SMPN 1 Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/6/2023). (Suara.com/Ria)
Academic Operations Manager EF Kids & Teens Indonesia, Kurniasari Anindita dalam konferensi pers Pembukaan Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teens untuk Tenaga Pendidik di Wilayah Mandalika NTB Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Tengah di SMPN 1 Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/6/2023). (Suara.com/Ria)

Dirinya berharap dengan adanya pelatihan ini, para tenaga pendidik itu tidak akan takut lagi apabila hendak mengajarkan pelajaran Bahasa Inggris.

"Jadi kita mau mulai justru dari sebelum ini dimulai supaya nanti yakin dulu jangan sampai sudah masuk kurikulum dan mereka (malah) bingung, itu (kalau) untuk yang SD," ucapnya.

Dukungan untuk Sang Agen Perubahan

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Rupawan Joni memberikan apresiasi atas program pelatihan yang diberikan EF Kids & Teens untuk 100 guru di kawasan Mandalika atau daerah pariwisata super prioritas di NTB. Sebagai agen perubahan, ia berharap para tenaga pendidik juga memiliki keterampilan khususnya dalam bidang bahasa asing.

"Sebagai agen transformasi ilmu dan pengetahuan bukan berarti kita tidak menjadikan spirit jangan sampai lupa menjadikan spirit adab spiritual dan budaya lokal. Oleh karena itu bagaimana kita melakukan pembelajaran dengan bahasa asing tetapi spiritnya adalah local wisdom kita," terangnya.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Rupawan Joni saat memberikan sambutan acara Pembukaan Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teens untuk Tenaga Pendidik di Wilayah Mandalika NTB Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Tengah di SMPN 1 Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/6/2023). (Suara.com/Ria)
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Rupawan Joni saat memberikan sambutan acara Pembukaan Pelatihan Bahasa Inggris EF Kids & Teens untuk Tenaga Pendidik di Wilayah Mandalika NTB Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Tengah di SMPN 1 Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/6/2023). (Suara.com/Ria)

Lalu menjelaskan kalau EF Kids and Teen Indonesia juga berperan penting untuk melakukan inovasi pembelajaran dalam rangka opening the world through education.

"Yang jelas language is habit jadi kita akan berupaya menciptakan suatu kondisi pembelajaran bagaimana bahasa itu dikuasai karena faktor kebiasaan," tuturnya.

"Jadi mari kita bersama-sama menumbuhkan kebiasaan menggunakan bahasa asing terutama kalau dalam kerangka ini adalah bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa dunia walaupun saat ini bahasa Indonesia sedang merangkak menjadi salah satu bahasa dunia."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI