Suara.com - Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 silam.
Pengakuan itu secara resmi ini diungkap oleh Rutte saat menghadiri acara diskusi di parlemen Belanda. Adapun diskusi itu mengenai kajian dekolonialisasi yang dilakukan pemerintahan Belanda pada tahun 1945 hingga 1950.
"Saat ini, Belanda mengakui sepenuhnya dan tanpa syarat, bahwa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945," ujar Mark Rutte pada Rabu (14/06/2023) lalu.
Pengakuan itu tentu tercatat sebagai sejarah baru bagi Indonesia. Apalagi, Belanda selama ini mengakui kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 7 Desember 1949, yaitu saat hasil Konferensi Meja Bundar diumumkan.
Baca Juga: Apresiasi Belanda Akui Kemerdekaan RI, Prabowo: Syukur-syukur Kalau Dia Minta Maaf
Pengakuan itu membuat sosok Mark Rutte menjadi sorotan. Berikut ini profil Perdana Menteri Belanda tersebut.
Karier politik Mark sendiri dimulainya sejak ia lulus kuliah. Mark Rutte sempat bekerja di perusahaan multinasional Unilever dan Calve sebagai manajer. Kemampuannya dalam bernegosiasi dan berkomunikasi membuatnya dipindahkan ke departemen sumber daya manusia (SDM).
Saat itu, ia masih memimpin anak perusahaan, Van den Bergh Nederland dan IgloMora Groep. Sosoknya kemudian terpilih sebagai anggota Partai voor Vrijheid en Democratie (VVD).
Tak hanya itu, Rutte kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Urusan Sosial dan Tenaga Kerja. Sebelum akhirnya ia ditunjuk sebagai sekretaris di Kementerian Pendidikan, Budaya dan Sains pada 2006 lalu.
Pasca masuk dalam dunia parlemen, Mark Rutte terpilih menjadi pemimpin Partai VVD pada tahun 2006 hingga tahun 2011.
Rutte yang saat itu baru pertama kali terjun di dunia politik berhasil memenangkan pemilihan dengan 51,5 persen suara, serta mendapatkan peluang besar untuk menjadi peserta dalam Pemilu tahun 2006.
Pada Pemilu 2012, Mark Rutte serta Partai VVD berhasil menang. Partai VVD sukses meraup 30 persen dari total suara atau sekitar 41 kursi dalam parlemen. Sedangkan lawannya, Partai untuk Kebebasan atau Partij voor de Vrijheid gagal masuk dalam parlemen.
Rutte juga berhasil terpilih sebagai Perdana Menteri Belanda pada tahun 2011 ketika masa pemerintahan Ratu Beatrix. Ia juga berhasil mempertahankan jabatannya sebagai PM Belanda untuk ketiga kalinya pada tahun 2017 hingga saat ini.
Kontributor : Dea Nabila