Dua Gubernur PDIP, Ganjar dan Wayan Koster Teken MoU Kerja Sama Budaya Jawa-Bali di Hadapan Megawati

Jum'at, 16 Juni 2023 | 19:25 WIB
Dua Gubernur PDIP, Ganjar dan Wayan Koster Teken MoU Kerja Sama Budaya Jawa-Bali di Hadapan Megawati
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani nota kesepahaman (MoU) budaya Jawa-Bali di saksikan Megawati Soekarnoputri, Jumat (16/6/2023). [Dok. DPP PDIP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) budaya Jawa-Bali. MoU tersebut dilakukan untuk membangkitkan kembali hubungan kesejarahan antara Jawa dan Bali.

"Kerja sama ini memiliki tujuan utama membangkitkan kembali hubungan kesejarahan antara tanah Jawa dan Bali yang secara historis terbangun sejak ribuan tahun lalu," kata Wayan Koster dalam acara Temu Budaya Jawa-Bali, Jumat (16/6/2023).

Adapun penandatangan MoU tersebut turut disaksikan langsung Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Kepala Daerah se-Provinsi Bali, tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.

Koster menyebut hubungan kultural Jawa-Bali bisa terlihat pada kemiripan aksara Jawa yang terdiri dari 20 huruf dan dikenal dengan Honocoroko dan aksara Bali terdiri dari 18 huruf dan dikenal dengan Hanacaraka.

Baca Juga: 'Ketika PDIP Ubah 180 Derajat Strategi Politiknya, Maka Pasti Ada Sense of Urgency'

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani nota kesepahaman (MoU) budaya Jawa-Bali di saksikan Megawati Soekarnoputri, Jumat (16/6/2023). [Dok. DPP PDIP]
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani nota kesepahaman (MoU) budaya Jawa-Bali di saksikan Megawati Soekarnoputri, Jumat (16/6/2023). [Dok. DPP PDIP]

Kemiripan lainnya juga, kata dia, terlihat pada wayang Jawa dan wayang Bali serta kemiripan pada filosofinya.

Hubungan kultural antara Jawa dan Bali telah terjalin sejak jaman Kerajaan Majapahit. Kala itu sebagian orang Bali keturunan Jawa pindah ke Bali dengan membawa budayanya dan berkontribusi terhadap peradaban dan kehidupan masyarakat Bali.

Namun kedekatan budaya tersebut, kata Koster, harus dijaga dan dikawal agar tak tergerus arus perkembangan zaman yang sangat dinamis.

"Jangan sampai peradaban ini punah karena runtuhnya peradaban atau meruntuhkan sendi sendi kehidupan masyarakat. Dalam konteks inilah diperlukan langkah strategis untuk merajut kembali hubungan budaya Jawa dan Bali agar bisa bangkit kembali guna memperkokoh budaya nusantara yang Berbhinneka Tunggal Ika," tuturnya.

Sementara itu, Ganjar selaku Gubernur Jateng, mengatakan para pendiri bangsa pernah menyampaikan bahwa semua harus punya kekuatan untuk menjaga budaya kita sekaligus mengembangkannya.

Baca Juga: Ditanya Cawapres, Ganjar Pranowo: Kemarin Udah Ketemu Pak Sandi Di Istana

"Kalau kita tidak pernah mengembangkan, kalau kita tidak pernah mencintai, jangan-jangan kita akan ditekan oleh kekuatan luar yang pasti akan pelan pelan menggerus," kata Ganjar.

Ganjar juga memuji ketahanan Bali sebagai benteng budaya dan hal yang sama juga diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Solo.

"Bali ini juga salah satu tempat di Indonesia menjadi bentengnya budaya, bentengnya ada di sini. Sama, kami mencoba di Jawa Tengah. Solo sebagai episentrum budaya," ujarnya.

Akhir kata, Ganjar juga mengajak semua pihak untuk aktif berperan melaksanakan MoU tersebut, karena hal tersebut akan membawa banyak dampak positif terhadap seluruh lapisan masyarakat.

"Kolaborasi dua daerah inilah yang harapan kita bisa menyejahterakan masyarakat. Ada seninya, ada budayanya, ada pariwisatanya, ada ekonominya. Yang pasti dasar budayanya tidak boleh kita tinggalkan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI