Suara.com - Hubungan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Anies Baswedan semakin merenggang bersamaan dengan Pilpres 2024 yang semakin mendekat.
Anies yang dahulu merupakan salah satu menteri Jokowi kini saling sindir dengan sang Presiden.
Jokowi diketahui membalas sindiran Anies dan tak tanggung-tanggung menggunakan frasa dan kalimat yang menohok kepada sosok capres Koalisi Perubahan itu.
Anies sindir Jokowi: Jangan khawatir, tugasnya sebentar lagi selesai
Baca Juga: Tak Lolos Seleksi di Indonesia, Claudia Emmanuela Sukses Bikin Nangis Pak Jokowi di Eropa
Anies mengkritik Jokowi yang kini semakin getol untuk menyiapkan sosok yang akan melanjutkan estafet kepemimpinannya.
Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut menegaskan bahwa Pilpres 2024 bukan untuk ajang meneruskan tugas atau proyek dari sosok presiden petahana.
“Jadi ini bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan yang dikerjakan kemarin. Ini soal mencapai tujuan bernegara. Tujuan kita mencapai itu,” celetuk Anies kala ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).
Anies juga menyindir Jokowi tak perlu khawatir dengan regenerasi kepemimpinan dan menyinggung bahwa tugasnya tak lama lagi akan selesai lantaran ia akan lengser.
“Bagi yang sekarang sedang bertugas, jangan pernah khawatir. Karena memang tugasnya akan selesai, itu adalah proses 5 tahunan,” sindir Anies.
Baca Juga: Trending! Putri Ariani Tunjukan Golden Buzzer ke Presiden Jokowi dan Publik untuk Pertama Kalinya
Anies juga mengingatkan bahwa Pilpres 2024 baiknya dimanfaatkan untuk menengok ke belakang dan memperhatikan jika arah bangsa sudah sesuai tujuan dan cita-cita di awal kemerdekaan.
Jokowi balas sindiran Anies: Masa kayak meteran pom bensin
Tampak tak terima dengan sindiran Anies, Jokowi melayangkan sindiran balik.
Jokowi menegaskan bahwa pemimpin lama harus berkesinambungan dengan pemimpin yang baru. Adapun regenerasi kepemimpinan juga tidak boleh mengulang dari awal, sebagaimana yang ditegaskan oleh sang Presiden.
Sang Presiden mencontohkan logika tersebut dengan penjenjangan di sekolah.
"Harus ada keberlanjutan dan kesinambungan, harus. Kalau sudah kepemimpinan 1, 2, 3 sudah sampai SMA, kepemimpinan SMA itu masuk universitas, jangan balik lagi ke SD lagi," kata sang Presiden di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).
Jokowi sontak menyindir pendapat Anies bak sebuah meteran pom bensin yang harus mengulang dari nol.
Bagi Jokowi ketika pemimpin baru tak melanjutkan program pemimpin lama, maka akan diam di tempat bak tarian poco-poco.
"Kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet, bukan meteran pom bensin," tegas Presiden Jokowi.
"Masa kayak meteran pom bensin? Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, kempemimpianan berikut masuk SMA universitas, nanti kepemimpinan berikut masuk S2, S3, tidak maju-mundur, poco-poco," kata Jokowi.
Kontributor : Armand Ilham