Suara.com - Publik kini mulai menyoroti keterlibatan warga negara asing alias WNA yang dipercayai menjadi mandor Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Wacana dilibatkannya mandor asing dalam pembangunan IKN dipaparkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR RI, Jumat (9/6/23).
Lantas bagaimana respon masyarakat? Bagaimana dalih yang dikeluarkan oleh Luhut terkait keterlibatan mandor asing di IKN?
Warganet banjiri Luhut dengan kritik: Antek asing!
Baca Juga: Luhut Tak Marah Dipanggil 'Lord' oleh Netizen, Tapi Polisikan Haris - Fatia
Warganet menyayangkan Luhut yang lebih percaya pekerja asing ketimbang pekerja lokal.
Seorang warganet beropini bahwa masih banyak pekerja-pekerja dalam negeri yang mumpuni. Warganet tersebut sontak menuding bahwa keputusan yang dipilih oleh Luhut dan pemerintah hanya dilatarbelakangi oleh uang.
"Masih banyak anak bangsa yg lebih komoeten, hanya saja kalian para penghianat bangsa tidak menghargai karna yg diotak kalian hanya uang uang dan uang," cuit warganet di Twitter dengan nada emosional.
Warganet lain bahkan menilai bahwa keputusan pemerintah tersebut merupakan pelecehan terhadap prestasi pekerja dalam negeri.
"Ini benar2 pelecehan terhadap Kaum Intelektual Bangsa Indonesia," kata warganet lain.
Baca Juga: Duh! Terlalu Menggebu-gebu, Luhut Kepleset Lidah Mengumpat di Forum Resmi
Ada warganet yang turut mencontohkan pembangunan Jakarta International Stadium atau JIS sebagai bukti bahwa masih banyak pekerja lokal yang kompeten dan bisa menjadi mandor IKN ketimbang harus mendatangkan pekerja WNA.
"Padahal saat pmmbangunn JIS di jakarta asli mnggunakn trnaga² asli putra Indonesia.,dng bgtu Luhut sama dng mrendahkn kualitas SDM pribumi NKRI.,anda ni org mna sih Uut???," sesal warganet lainnya.
Warganet lain juga mencontohkan beberapa proyek pembangunan universitas ternama di Indonesia sebagai bukti kemampuan pekerja lokal. Ia juga turut menuding pemerintah sebagai antek asing atas keputusan tersebut.
"Lah Indonesia ada UI ITB UGM dan universitas lain yang mumpuni dan pengalaman . dalam hal infrastruktur, bangunan, perencanaan kota , bangunan . Dasar antek asing," protes warganet.
Dalih Luhut pilih mandor WNA: Demi menjaga kualitas
Luhut kala rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR RI, Jumat (9/6/23) menjelaskan bahwa pilihannya tersebut demi menjaga kualitas pembangunan IKN terutama terkait dengan kompleks Istana Negara.
"Kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, pengawas itu kita dengan terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai bule-bule untuk menjaga kualitas. Supaya jangan nanti Istana Presiden itu jadi, tapi kualitasnya tidak bagus," jelas Luhut di hadapan para anggota parlemen.
Kendati demikian, Luhut mengaku perlahan ia akan melibatkan pekerja lokal sebagai mandor.
"Kita pakai saja dulu dia (tenaga asing) nanti sambil jalan kita masukin orang Indonesia lagi, seperti yang kejadian di industri-industri integrity kita," jelasnya.
Kontributor : Armand Ilham