Suara.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail menilai petugas pemantau pemotongan hewan kurban di Jakarta jumlahnya tak proporsional. Sebab, untuk mengawasi kegaitan potong hewan kurban se-Jakarta, petugas yang dikerahkan hanya berjumlah 700 orang.
Ia menilai jumlah anggota pemantau itu tak sebanding dengan banyaknya tempat pemotohan hewan kurban di Jakarta.
"Saya pikir ini kurang proporsional jika dibandingkan tempat-tempat pemotongan hewan kurban," ujar Ismail di gedung DPRD DKI, Rabu (14/6/2023).
Para anggota pemantau pemotongan hewan kurban ini berasal dari Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI, Fakulitas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia cabang DKI Jakarta (PDHI Jakarta), dan Kementerian Pertanian.
Ia menilai jumlah ini kurang karena banyak juga warga yang melakukan pemotongan hewan di rumah atau tempat selain masjid.
"Pemotongan hewan kurban kalau bicara tradisi kebanyakan itu melakukan di tempat masing-masing," ucap dia.
Karena itu, politisi PKS ini berharap Pemprov DKI Jakarta memperbanyak jumlah petugas pemantauan yang ada agar dapat memeriksa seluruh tempat pemotongan hewan kurban.
"Kita ingin kepastian bahwa ini tersisir dengan baik oleh SDM yang disiapkan. Kita bisa meminimalisir jangan sampai tidak terpantau," pungkasnya.
Baca Juga: Upaya Bikin Aman Jelang Iduladha, Diskanak Sumedang Periksa Kesehatan Hewan Kurban