Bukan Warga Asli, Prahara Wacana Kaesang Maju Jadi Calon Wali Kota Depok

Rabu, 14 Juni 2023 | 14:55 WIB
Bukan Warga Asli, Prahara Wacana Kaesang Maju Jadi Calon Wali Kota Depok
Putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep mengumumkan telah mendapatkan restu keluarga untuk maju menjadi Depok pertama. (Tangkap Layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan muncul wacana soal putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep yang bakal mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok. Pencalonannya ini didukung oleh PSI yang bahkan sudah membuatkannya baliho di Jalan Margonda.

Keinginan maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok 2024 tersebut juga tidak lepas dari pro dan kontra di berbagai kalangan. Ada yang mendukung dan lainnya memilih untuk menentang.

Didukung Mandra

Pelawak legendaris, Mandra Yusuf Sulaiman atau yang akrab disapa Bang Haji Mandra memberikan pujian terhadap Kaesang yang meski berasal dari daerah lain, namun ingin memimpin Kota Depok. Ia lantas berharap putra Jokowi itu menjadi pejabat yang netral serta mengimbau agar dapat menghargai dan memahami keaneakaragaman budaya.

Baca Juga: Kocak, Erina Gudono Minta Media Jangan Pakai Foto Lawas Kaesang Pangarep

Menurutnya, Kaesang tetap memiliki kesempatan untuk maju sebagai calon wali kota Depok. Sebab, kata Mandra, hal tersebut penting dijadikan momen untuk merangkul rakyat dengan bersama-sama memajukan daerah tempat di mana ia berada. Kemudian, saat ditanya apakah akan mendukung Kaesang dalam Pilwalkot Depok, ia menjawab 'mungkin'. 

Ditentang Pemuda 

Hal berbeda disampaikan Ketua Perkumpulan Pemuda Keadilan, Dendi Budiman. Ia mengatakan bahwa pihaknya menolak Kaesang memimpin Depok, seperti halnya penolakan terhadap rezim PKS.

Ia lantas berharap, ada anak bangsa yang memang tulus membangun Depok. Ia juga memastikan ingin menghancurkan dominasi tersebut serta dinasti Jokowi guna menghindari pejabat atau pemimpin yang datang dari lingkup itu-itu saja.

"Menghancurkan rezim PKS di Depok (dalam hal ini turut menolak Kaesang maju Pilwalkot) harus kompak seperti kita memburu Johnny sampai koma. Buat kita, dinasti politik Jokowi dan dominasi PKS mutlak harus kita lawan," ujar Dendi melalui akun Twitter, @DemokrasiMartir.

Baca Juga: Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina dari Prabowo Bikin Heboh, Jokowi: Boleh, Bagus-bagus Saja

PKS: Kaesang Bukan Warga Asli Depok

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok Hermanto Setiawan pun menegaskan pihaknya tidak akan mengusung Kaesang sebagai calon wali kota Depok. Sebab, katanya, Kaesang bukan warga asli Depok.

Menurutnya, seseorang yang lama tinggal di sana, bakal lebih bisa memahami persoalan di wilayah tersebut. Sementara itu, calon walkot yang berasal dari luar daerah atau sosok "impor", disebutnya hanya mampu mengandalkan popularitas.

M Idris Justru Dinilai Menyulitkan Warga

Pernyataan dari PKS itu kemudian ditanggapi oleh pengamat politik dari Citra Institute, Efriza. Ia mengatakan seharusnya PKS tidak mempermasalahkan latar belakang daerah calon pemimpin.

Ia lantas membandingkan Kaesang dengan Wali Kota Depok M Idris yang selama ini justru sering menyulitkan warga kota tersebut dengan beberapa kebijakannya. Di antaranya, menerapkan sistem satu arah di jalan menuju kediamannya dan ingin menggusur SD Pondok Cina 1.

Di sisi lain, Efriza juga menganggap Kaesang sebagai warga asli Solo memang tidak mengetahui permasalahan Kota Depok secara rinci. Namun, ia meyakini, suami Erina Gudono itu tak akan hanya sekadar diam di singgasana.

Pasalnya, kata dia, Kaesang mempunyai sosok ayah yang disebut-sebut tekun untuk membenahi infrastruktur di Indonesia. Jadi, menurutnya, apabila Kaesang sebagai wali kota bekerja dengan buruk, maka nama Jokowi pun menjadi taruhannya.

Dinilai Masih Terlalu Muda

Aktivis Angkatan 66 Deddy Baadilla menganggap Kaesang kurang tepat memimpin Kota Depok karena usianya masih sangat muda. Menurutnya, seorang pemimpin daerah harus sudah matang dalam menganalisa serta mengambil kebijakan.

Ia mengaku heran mengapa putra Jokowi itu dipaksa mencalonkan diri. Ia lantas berpesan kepada PKS Depok untuk menolak pencalonan tersebut, apalagi dinilainya, hal tersebut bakal dijadikan batu loncatan.

"Sepanjang pengetahuan saya, pejabat negara paling tidak 40 tahun, Kaesang umurnya berapa? Kenapa harus dipaksa sih," ujar Deddy kepada wartawan setelah menghadiri acara peresmian Posko Pemenangan Anies Baswedan Relawan Pejuang ABW di Jalan Kemang, Depok, Minggu (11/6/2023).

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI