Suara.com - Pegiat media sosial yang kini jadi politikus PSI, Ade Armando mengungkap informasi bahwa ada kontrak politik antara Ganjar Pranowo dengan PDIP terkait pencalonannya sebagai Presiden di Pemilu 2024.
Satu dari empat perjanjian itu, kata Ade Armando, terkait penyusunan kabinet, di mana hal itu harus ditentukan PDIP jika Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden.
Ucapan Ade Armando itu sontak membuat kuping elite PDIP panas, salah satunya adalah Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. Dia membantah jika bakal calon presiden Ganjar Pranowo memilki kontrak politik dengan PDIP.
Simak sederet kontroversi Ade Armando yang menghembuskan isu kontrak politik Ganjar berikut ini.
Baca Juga: CEK FAKTA: Jakarta Macet Total, Ribuan Orang Turun ke Jalan Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024
1. Allah bukan orang Arab
Ade Armando pernah dikritik sampai dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Hal itu karena dia menulis postingan di Facebook pada 25 Januari 2017 yang berbunyi, "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues".
Tulisan itu membuat Ade Armando ditetapkan sebagai tersangka dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
2. Unggah meme 'Joker' Anies Baswedan
Pada November 2019 lalu, Ade Armando pernah mengunggah meme 'joker' Anies Baswedan yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Diunggah di akun Facebook, dia mengaku meme itu diterimanya dari grup WhatsApp. Perbuatannya itu kembali membuat Ade Armando dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
3. "Orang pintar pilih Ahok, orang bodoh pilih Anies"
Selain kasus meme, Ade Armando juga menyebut "Orang pintar pilih Ahok, orang bodoh pilih Anies."
Pernyataan ini terjadi pada April 2017 pada masa Pilkada DKI Jakarta untuk menentukan siapa yang akan duduk di kursi Gubernur DKI selanjutnya. Ade Armando menulis pernyataan tersebut lewat akun Facebook miliknya.
4. Posting foto Habib Rizieq pakai topi Santa Claus
Pada Desember 2017, Ade Armando mengunggah foto Habib Rizieq memakai topi Santa Claus. Aksi ini membuatnya dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Ade dilaporkan dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian bernuansa suku, rasa, agama, dan antargolongan (SARA) yang diatur dalam Pasal 28 Ayat 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 156 KUHP.
5. Suara adzan tidak suci
Pada April 2018, Ade Armando menuai kontroversi dan dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena menyatakan Adzan tidak suci.
Kasus ini ramai bersamaan dengan heboh Sukmawati membaca puisi yang isinya membandingkan kidung dengan suara adzan.
6. Sebut LGBT tidak diharamkan dalam Islam
Pada tahun 2015, Ade Armando menyebut bahwa LGBT adalah bawaan lahir dan menurutnya Al-Qur'an tidak melarang perilaku homoseksual.
Dia menyatakan yang dilarang adalah perilaku seks sodomi. Pernyataan Ade itu mendapat kritik secara luas.
7. Sebut sholat 5 waktu tidak ada dalam Al Quran
Tidak hanya LGBT, Ade Armando juga pernah menyebut sholat lima waktu tidak ada dalam Al-Qur'an yang membuat masyarakat jadi geram.
Hal itu diungkap Ade saat mengomentari pernyataan dari Imam Masjid New York, Imam Shamsi Ali terkait syahadat, sholat, puasa, haji, tidak makan makanan haram, tidak berzina yang merupakan syariah.
8. Kontrak politik Ganjar dengan PDIP
Terbaru, Ade Armando mengaku mendengar rumor mengenai kontrak politik antara Ganjar dengan PDIP. Dia selaku bagian dari relawan Ganjar mengatakan telah mendengar isu itu sejak awal Mei 2023.
"Sekitar awal Mei, saya mendapat informasi tentang kontrak politik tersebut, yang disebut katanya ada 4 poin ya, salah satunya soal penentuan kabinet akan ditentukan oleh partai politik, bukan oleh Pak Ganjar," kata Ade pada Selasa (13/6/2023).
Ade Armando mengatakan bahwa isu kontrak politik Ganjar itu sudah menyebar di kalangan relawan dan banyak dibicarakan. Dia mengaku mendapat informasi tersebut dari narasumber terpercaya namun tak bisa dia sebutkan sosoknya.
Kontributor : Trias Rohmadoni