Andreas Nahot Silitonga merupakan alumni dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Andreas juga tercatat sebagai lulusan dari University of Melbourne di Australia.
Andreas mengawali karier sebagai pengacara di firma hukum Gani Djemat & Partners sejak 2006 hingga 2019. Selama menjadi pengacara, ia banyak terlibat dalam menangani kasus-kasus litigasi di bidang kepailitan, perdata maupun pidana.
Pada 2019, Andreas memutuskan untuk keluar dari firma hukum Gani Djemat & Partners. Ia kemudian memutuskan untuk membangun sendiri firma hukum bersama rekannya yang dinamai Silitonga and Tambunan Law Firm.
Nama Andreas semakin dikenal publik setelah ditunjuk sebagai pengacara dan tim kuasa hukum Bharada E, terdakwa kasus penembakan Brigadir J pada Juli 2022 lalu.
Sejak awal kasus Brigadir J mencuat, Andreas tampak begitu sibuk mengumpulkan berkas-berkas dan bekerjasama dengan pihak kepolisian.
Dalam kasus itu, Andreas mengaku dirinya maju sebagai pengacara pro bono. Artinya, ia membantu dan memberikan perlindungan hukum terhadap Bharada E secara sukarela. Alasannya, Bharada E berasal dari keluarga kurang mampu.
Namun, di tengah penyidikan kasus, Andreas bersama tim kuasa hukumnya mengundurkan diri sebagai tim kuasa hukum Bharada E. Pengunduran diri itu dilakukan setelah 1 bulan membantu Bharada E, atau tepatnya pada 6 Agustus 2022.
Hingga sekarang, Andreas tidak pernah mengungkap alasan sebenarnya mengapa ia mengundurkan diri dari tim kuasa hukum Bharada E. Walau begitu, kini namanya kembali terdengar setelah menjadi kuasa hukum Mario Dandy.
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Mario Dandy Tertawa, saat Ayah David Ozora Bilang Anaknya Belum Bisa Pakai Celana?