Suara.com - Jemaah haji Indonesia mulai berdatangan ke Mekkah, Arab Saudi. Tercatat sampai hari ini sudah ada sekitar 95.000 jemaah di Kota Mekkah. Mereka ditempatkan pada sejumlah hotel bintang tiga atau setarafnya.
Para jamaah haji mendapat layanan katering tiga kali makan setiap hari. Menu makanan bervariasi setiap harinya, dengan sajian khas lauk pauk Nusantara.
Proses masakan dilakukan oleh perusahaan katering Arab Saudi yang sudah lolos uji kelayakan baik dari kesiapan perusahaan, bahan baku masakan, peralatan memasak, uji hiegenitas dan juga tenaga memasaknya atau koki.
Para pengawas katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bergantian melakukan inspeksi dan pengawasan proses memasak makanan yang akan disajikan kepada jemaah haji, baik di pagi hari, siang hari ataupun malam hari.
Baca Juga: Pimpinan Ponpes Al Zaytun Sebut Indonesia Merupakan Tanah Suci, Muslim Tak Perlu Mati di Mekkah
"Pengawasan proses memasak makanan rutin kami lakukan untuk memastikan kelayakan," kata Petugas PPIH Daker Makkah dari ASN Kemenag RI, Fikriya Maliha dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Selasa (13/6/2023).
Penyajian diberikan dalam kemasan box yang sudah lolos uji standar hygenitas. Pada kemasan, tertera keterangan batas mengkonsumsi untuk makan pagi pukul 11.00 siang, makan siang pukul 17.00, dan makan malam pukul 23.00 Waktu Arab Saudi.
Salah satu menu makanan selamat datang untuk jemaah haji tahun ini baik di Makkah maupun Madinah adalah Kentang Mustofa. Olahan kentang garing khas Nusantara yang sangat terkenal di tanah air.
Kentang mustofa merupakan hidangan yang terbuat dari kentang hasil serutan yang digoreng hingga mengering, kemudian ditambahkan bumbu balado dan cabai. Kentang mustofa ini menjadi salah satu menu makanan kesukaan presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Baca Juga: Pimpinan Ponpes Al Zaytun Sebut Mekkah Bukan Tanah Suci, Ternyata Tempat Ini Menurutnya
Chef kepresidenan yang mengolah kentang ini bernama Opo Mustofa, chef asli Arab yang selalu menyajikannya dengan ciamik. Alhasil kentang kering ini menjadi menu utama istana, favorit presiden dan sangat terkenal.
Sesuai petunjuk Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, pelayanan dan penyambutan para tamu Allah selalu diupayakan semaksimal mungkin dengan fasilitas yang sebaik-baiknya, termasuk pada menu awal kedatangan yang disambut dengan menu favorit presiden.
"Para jamaah haji adalah seperti raja, jadi sudah selayaknya mendapat makanan khas istana," ujar Fikriya.
Tentu makanan yang lezat dan sehat akan membuat suasana hati yang bahagia, sehingga para jamaah haji dapat beribadah dengan khusyu', tenang dan lancar, dan kembali ke tanah air menjadi haji yang mabrur.