Faktor Risiko Albino
Albinisme adalah suatu kondisi yang dimiliki seseorang sejak ia lahir. Seorang anak sangat berisiko tinggi terlahir dengan kondisi albino jika salah satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi serupa. Selain itu, albino bisa juga terjadi saat orang tua membawa mutasi gen yang akan menyebabkan albinisme.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menemukan kemungkinan aktivitas maupun penyakit yang dapat meningkatkan faktor risiko albinisme.
Jenis-Jenis Albino
Terdapat berbagai jenis albinisme yang bisa terjadi berdasarkan dengan perubahan gen yang dapat menyebabkan gangguan tersebut. Jenisnya pun berbeda-beda berdasarkan cara pengelompokkannya di dalam keluarga dan gen yang terpengaruhi. Berikut ini penjelasannya:
1. Oculocutaneous albinism (OCA)
Albino jenis Oculocutaneous albinism atau OCA merupakan kelainan yang paling umum terjadi. Albinisme jenis ini mendapatkan dua salinan gen yang dapat berubah, satunya dari setiap orang tua. Kondisi ini juga disebut dengan istilah pewarisan resesif autosomal.
Oculocutaneous albinism sendiri adalah hasil dari perubahan di dalam salah satu dari delapan gen yang mempunyai berbagai label dari OCA-1 sampai OCA-8. OCA dapat menyebabkan penurunan pigmen di dalam kulit, rambut, dan mata, serta penglihatan. Diketahui kumlaj pigmen sangat bervariasi menurut jenisnya. Warna kulit, rambut, dan mata yang muncul lantaran OCA juga sangat bervariasi menurut jenisnya.
2. Albinisme okular
Baca Juga: Bayi Kura-kura Putih Mungil Ini Diklaim Pertama dari Jenisnya
Kondisi albinisme okular merupakan kondisi yang terbatas hanya pada mata, sehingga biasanya akan menyebabkan masalah penglihatan. Adapun bentuk jenis ini yang paling umum adalah tipe 1. Tipe 1 terjadi lantaran turunan perubahan gen pada kromosom X dari ibu pembawa satu gen X.