Isunya Teken Kontrak Politik dengan PDIP, Kini Ganjar Disebut Capres Hasil Barter

Selasa, 13 Juni 2023 | 15:15 WIB
Isunya Teken Kontrak Politik dengan PDIP, Kini Ganjar Disebut Capres Hasil Barter
etua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (tengah) berbincang dengan Presiden Joko Widodo (kiri), dan bakal Capres Ganjar Pranowo (kanan) saat sesi konferensi pers Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung menyebut Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) hasil barter. Hal tersebut diungkapkannya karena munculnya isu Ganjar telah teken kontrak politik dengan PDIP saat ditunjuk sebagai capres 2024 oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Alasan Rocky menyebut Ganjar sebagai capres hasil barter ialah karena Gubernur Jawa Tengah itu dianggap tidak bisa berbuat banyak misalkan nanti terpilih menjadi presiden. Ia mengungkap ada empat poin perjanjian antara Ganjar dengan PDIP.

Pertama ialah Ganjar harus meneruskan ajaran Bung Karno. Untuk poin kedua, calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Ganjar ditentukan oleh partai.

Sementara untuk yang keempat, PDIP juga ikut turun tangan dalam penentuan menteri di kabinet.

Baca Juga: Ramalan Rocky Gerung Seandainya Ganjar Jadi Presiden: Presidennya Puan, Tanda Tangan Dipalsukan

"Saya kira ini akan membuat partai-partai lain berpikir ulang nih untuk berkoalisi dengan PDIP. Dan poin yang keempat, yaitu soal jangan campuri urusan suksesi di PDIP,” ucap Hersubeno saat berbincang dengan Rocky di YouTube channelnya, Selasa (13/6/2023).

Pengamat Politik Rockya Gerung (kanan) membeberkan analisis nasib Anies Baswedan setelah hutang Rp50 juta terungkap di Rocky Gerung Official yang diunggah Rabu (8/2/2023) (Screenshoot)
Pengamat Politik Rockya Gerung (kanan) membeberkan analisis nasib Anies Baswedan setelah hutang Rp50 juta terungkap di Rocky Gerung Official yang diunggah Rabu (8/2/2023) (Screenshoot)

Rocky lantas berkomentar kalau Ganjar itu tidak berbeda dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disebutnya sebagai pemimpin hasil transaksi dengan partai.

“Jadi Ganjar yang paling lemah, apalagi untuk menentukan komposisi kabinetnya dan wakil presidennya, dia gak bisa,” tuturnya,

“Saya kira itu yang menjadi isu sekarang, orang mulai bertanya ngapain pilih Ganjar kalau Ganjar juga sebetulnya ditentukan oleh transaksi-transaksi di dalam PDIP sendiri,” sambungnya.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Baca Juga: Ganjar Dianggap Tak Punya Hak Pilih Menteri, PDIP Dukung Puan Jadi Capres Sejati?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI