Suara.com - Warga Ibu Kota kini dapat berbahagia lantaran akses trotoar di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat segera dibuka.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mengeksekusi pembukaan trotoar Kantor Kedubes AS setelah sempat ramai didemo masyarakat.
Adapun kala Jakarta masih dipimpin oleh Joko Widodo alias Jokowi, kebijakan penutupan area trotoar itu menuai segenap kritik dari masyarakat. Salah satu kritik dilayangkan oleh Koalisi Pejalan Kaki yang diketuai oleh Alfred Sitorus.
Sitorus kala itu memaparkan bahwa trotoar adalah hak warga negara, namun pemerintah seolah tak berani menindaklanjuti.
Penutupan trotoar tersebut juga sempat dapat kritikan dari anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas.
Lantas, mengapa trotoar ini sempat ditutup meski ditentang oleh warga setempat?
Melacak alasan penutupan Kedubes AS: Berkaitan dengan Bom Bali
Usut punya usut dapat ditarik benang panjang bahwa jalan masuk area Kedubes AS ditutup pada tahun 2002 silam.
Tahun 2002 juga diwarnai dengan insiden rentetan Bom Bali yang menewaskan sekitar 202 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Baca Juga: Tinjau Trotoar di Depan Kedubes AS, Ini Kata PJ Gubernur Heru
Salah satu target pengeboman tersebut adalah area kantor Konsulat Amerika Serikat, Denpasar.