Ia sempat menjajal sejumlah perusahaan lainnya hingga pria berusia 53 tahun itu menjadi Wakil Presiden Eksekutif NTI Resources di Kanada.
Pada 1997, ia dan Rosan Roeslani mendirikan perusahaan penasihat keuangan dengan nama PT Recapital Advisors.
Pada waktu yang hampir bersamaan, Sandi dan pebisnis Edwin Soeryadjaya juga mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya.
Ketika bergabung dengan Gerindra pada 2015, ia meninggalkan jabatanya sebagai Direktur Utama Saratoga.
Di Gerindra inilah karier politiknya dimulai. Ia maju sebagai calon wakil gubernur dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, mendampingi Anies Baswedan.
Pasangan itu lalu berhasil memenangkan Pilgub DKI dengan perolehan suara sebesar 57,96 persen pada putaran kedua.
Dua tahun setelah menjadi wagub DKI, ia meninggalkan jabatannya untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Namun, langkahnya bersama Prabowo gagal. Meski begitu, ia tetap memperoleh jabatan publik ketika Presiden Joko Widodo memilihnya menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Desember 2020.
Sebelum memutuskan bergabung dengan PPP, pada Januari 2023 lalu, Sandiaga Uno pernah menyatakan dukungannya pada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden 2024.
Baca Juga: Mencuri Kaesang: Didorong PSI ke Depok, Digoda Gerindra Jadi Suksesor Gibran
Namun kini dukungan itu nampaknya akan beralih ke Ganjar Pranowo, sebab PPP telah menyatakan mendukung bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu.