Sebanyak 163 PMIBS dari Malaysia Diterima Rumah Perlindungan dan Trauma Center Kemensos di Tanjung Pinang

Senin, 12 Juni 2023 | 11:10 WIB
  • Kemensos menyambut kepulangan 163 PMIBS dari Malaysia. (Dok: Kemensos)
    Kemensos menyambut kepulangan 163 PMIBS dari Malaysia. (Dok: Kemensos)
  • Sekretaris Ditjen Rehsos, Salahuddin Yahya beraudiensi dengan Pemda Provinsi Kepulauan Riau, yang diterima oleh Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. H. T.S Arif Fadila S.Sos, M.Si. (Dok: Kemensos)
    Sekretaris Ditjen Rehsos, Salahuddin Yahya beraudiensi dengan Pemda Provinsi Kepulauan Riau, yang diterima oleh Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. H. T.S Arif Fadila S.Sos, M.Si. (Dok: Kemensos)
  • Pengecekan Sarana dan Prasarana RPTC Tanjung Pinang. (Dok: Kemensos)
    Pengecekan Sarana dan Prasarana RPTC Tanjung Pinang. (Dok: Kemensos)
  • Konsolidasi SDM dalam rangka peningkatan mutu layanan RPTC. (Dok: Kemensos)
    Konsolidasi SDM dalam rangka peningkatan mutu layanan RPTC. (Dok: Kemensos)
  • Kemensos menyambut kepulangan 163 PMIBS dari Malaysia. (Dok: Kemensos)
  • Sekretaris Ditjen Rehsos, Salahuddin Yahya beraudiensi dengan Pemda Provinsi Kepulauan Riau, yang diterima oleh Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. H. T.S Arif Fadila S.Sos, M.Si. (Dok: Kemensos)
  • Pengecekan Sarana dan Prasarana RPTC Tanjung Pinang. (Dok: Kemensos)
  • Konsolidasi SDM dalam rangka peningkatan mutu layanan RPTC. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 163 orang yang dideportasi dari Malaysia diterima Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial, di Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau kembali.

Para Pekerja Migran Indonesia Bermasalah Sosial (PMIBS) itu diterima dalam dua gelombang, dengan diangkut dua kapal fery langsung dari Malaysia ke salah satu Pelabuhan di Tanjung Pinang.

"Trip pertama tiba pukul 12.30 WIB di Tanjung Pinang sebanyak 55 orang terdiri pria 38 orang, wanita 15 orang, serta 2 anak. Trip kedua tiba pukul 15 WIB sebanyak 108 orang terdiri pria 86, wanita 20, serta 2 anak," kata Koordinator RPTC Tanjung Pinang, Saleh Afif.

Setibanya di debarkasi Tanjung Pinang, PMIBS diterima oleh Satuan Tugas yang terdiri dari berbagai lintas sektor, sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Untuk menunggu transportasi lanjutan ke daerah asal, PMIBS ditampung sementara di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) milik Kemensos. Di RPTC, para PMIBS mendapatkan layanan dasar sesuai kebutuhan mereka.

"Selama di RPTC, Pekerja Sosial melakukan, assesmen pendataan anak, pemilahan serta validasi ulang jumlah PMIBS untuk kepentingan angkutan bus, diberikan makan, perlengkapan mandi, namun rehabilitasi belum ada, ” ungkap Koordinator RPTC Tanjung Pinang Saleh Afif, Sabtu (10/6/2023).

Seluruh biaya pemulangan, lanjutnya, mulai dari angkutan bus dan tiket kapal Pelni ditanggung Sentra Mulya Jaya di Jakarta. Bagi PMIB yang ingin cepat-cepat pulang secara mandiri dan dijemput oleh keluarga dipersilakan dengan memenuhi syarat - syarat yang kami ditentukan.

Pada periode Januari - Juni 2023, RPTC Tanjung Pinang telah menangani PMIBS sebanyak 1328 orang dengan berbagai permasalahan seperti bayi, anak, lansia, Disabilitas, penderita HIV, Orang dengan Gangguan Jiwa, Depresi, sakit kronis dan lain - lain.

Melihat kompleksitas permasalahan yang ada di RPTC Tanjung Pinang, Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini mengarahkan untuk meningkatkan pelayanan yang saat ini hanya sebagai tempat transit menjadi Unit Pelayanan Teknis (UPT) mandiri yang melaksanakan Multi Layanan.

Menindaklanjuti arahan Mensos tersebut, tim Kemensos, yang dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Salahuddin Yahya melakukan pertemuan dengan Gubernur Kepulauan Riau yang diterima oleh Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kepulauan Riau, T.S Arif Fadila.

Baca Juga: HLUN 2023, Kemensos Gelar Operasi Katarak Gratis di Dharmasraya

"Pertemuan itu merupakan tindaklanjut arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk meningkatkan status RPTC Tanjung Pinang menjadi UPT dengan Multilayanan," kata Salahuddin Yahya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI