Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengembangkan koperasi pengelola kebun hidroponik di rumah susun (rusun) di Jakarta. Saat ini, sebanyak sembilan rusun telah berpartisipasi dalam program ini.
Program ini merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank DKI bernama Jakonik. Ia menyebut program CSR ini sudah ada sejak tahun 2014 dan dikelola oleh masyarakat rusun setempat.
Program ini melibatkan peran aktif masyarakat dalam menghidupkan kebun hidroponik yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Jakonik saat ini telah memliki sembilan kelompok anggota di sembilan wilayah rusun di Jakarta.
Para anggota Jakonik dibekali pelatihan dan pendampingan untuk memaksimalkan hasil panen dan tata kelola hulu – hilir bisnis hidroponik. Mulai dari cakupan peran sebagai pusat pemasaran hidroponik, pusat pendampingan usaha hidroponik, penyedia layanan edukasi, penyedia sarana dan prasarana, termasuk pupuk, bibit dan peralatan.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, SDG Beri Pelatihan Hidroponik Kepada Mak-Mak Majelis Taklim di Klaten
Selain itu, Jakonik juga menerima penghargaan dari B-Universe sebagai Program CSR Terbaik, Category Social CSR Initiatives.
Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI Herry Djufraini menyampaikan tingginya aktivitas ekonomi tentu menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan sosial. Karena itu, ia menyebut peran CSR sangat penting dan diperlukan masyarakat.
“Berbagai dampak tersebut perlu direspon Perusahaan dengan program inisiatif CSR sebagai upaya bisnis berkelanjutan.” ucap Herry.
Sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI, pihaknya menjalankan peran sebagai fasilitator pertumbuhan serta penyetaraan ekonomi masyarakat di DKI Jakarta.
"Kami berfokus pada inisiatif CSR yang bertujuan pada pemberdayaan masyarakat lokal yang memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup.” katanya.
Baca Juga: Lebih Cepat Tumbuh, Ini 5 Keuntungan Sistem Penanaman Hidroponik