Suara.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan perihal kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang marak belakangan ini, menargetkan perempuan dan anak-anak.
"Jadi, ada celah juga untuk kita masuk mendalami maraknya perdagangan orang yang saat ini, terutama perempuan dan anak kecil," ucapnya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (10/6/2023).
Hal ini yang membuat dia merasa Komisi I perlu untuk berdiskusi dengan Kementerian Luar Negeri.
Dia mengaku, ranah ini merupakan Kementerian Luar Negeri, dalam pengawasan Komisi I DPR RI.
"Jadi, nanti kami akan memanggil Kementerian Luar Negeri," kata Meutya.
Namun, dia membeberkan bahwa yang menjadi masalah utama dalam kasus TPPO adalah pintu-pintu keluar dari Indonesia.
"Bagaimana pintu ke luar itu dijaga, bagaimana edukasi di masyarakat itu tetap di jaga. Itu yang penting," tukasnya.