Suara.com - Seorang pria asal Tangerang bernama Muhammad Fajri mengalami hidup penuh nestapa atas kondisi obesitas yang kini ia alami.
Kini tercatat berat badan Fajri mencapai 300 kg atau kilogram. Keluarga hingga orang-orang sekitar Fajri kini berbagi kisahnya yang pilu tersebut gegara harus menghadapi kondisi obesitas.
Mobilitas sehari-hari menggunakan forklft
Cuplikan kesehariannya sempat viral di media sosial dan menggaet atensi lantaran ia harus diangkat menggunakan kendaraan forklift untuk menyangga beban tubuhnya saat hendak pergi ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Kondisi Terkini Fajri, Pria Tangerang Berbobot 300 Kg yang Dievakuasi ke RS Pakai Forklift
Bahkan usai diangkat pakai forklift, Fajri harus ditempatkan di truk pickup untuk menuju rumah sakit.
Fajri yang mengidap penyakit sehingga berakhir dengan berat badan 300 kg kini menyita perhatian Petugas UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciledug untuk membantunya dievakuasi.
"Proses evakuasi tersebut memakan waktu 2 jam," kata Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi kepada Serang Suara.
Riwati, yakni sang ibunda Fajri pada Sabtu (10/6/2023) mengungkap ke media bahwa sang anak dahulu masih bisa beraktivitas dengan normal dan bergerak seperti biasa.
Dahulu ia memang sudah gemuk namun semua itu berubah drastis ketika Fajri mengalami kecelakaan.
Fajri sebelum mengidap obesitas merupakan seorang pegawai biro jasa. Namun, Fajri mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga mengalami masalah mobilitas.
Fajri kala itu berkendara dan terkena sebuah kardus yang jatuh dari truk. Sontak, ia terjatuh dan terluka di kaki. Kaki Fajri sempat berusaha disembuhkan dengan diurut namun kian memburuk.
Lukanya sembuh namun menyisakan bengkak hitam di kaki.
Kepala Humas RSUD Kota Tangerang drg Fika Khayan mengungkap bahwa kaki Fajri sakit dan ia tidak bisa bergerak ke mana pun.
Fajri juga harus berbaring di kasur tanpa aktivitas fisik.
Fajri ternyata tulang punggung keluarga
Nahasnya, Fajri merupakan tulang punggung keluarga lantaran sang ibunda mengalami kondisi masalah penglihatan.
Fajri harus bekerja demi menghidupi keluarganya, namun kini ia harus menghadapi kondisi obesitas yang sangat mengganggu kegiatannya sehari-hari.
Muhammad Thohirudin, tetangga dan ketua RT Fajri mengungkap bahwa ibu Fajri mengalami sakit katarak, sehingga sangat sulit untuk melihat.
Thohirudin akhirnya menghimpun tetangga sekitar yang ikut membantu membelanjakan kebutuhan sehari-hari Fajri dan ibunya.
Tetangga sekitar harus membantu belanja ke pasar untuk keperluan sehari-hari keluarga Fajri.
"Ibunya sakit, ada katarak gitu jadi sulit melihat walau masih bisa jalan, tapi kadang ia tidak dapat melihat dengan jelas," ungkap Thohirudin.
Kontributor : Armand Ilham