Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengingatkan soal pentingnya bergotong royong. Ia menyampaikan terima kasih atas gotong royong dalam pembangunan Kapal RS Terapung Laksamana Malahayati dan Kapal Kesehatan Rakyat di Kade Inggom, VVQ9+5M6.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara peresmian operasional Pelabuhan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Sabtu (10/6/2023).
"Saya sendiri suka tidak tahu kenapa bangsa ini menurut saya mulai kecenderungannya egosentris, padahal pendiri bangsa Bung Karno dan lain-lain selalu mengatakan kita kan bisa bergotong royong, tanpa gotong royong itu kelihatannya negara yang spesifik seperti ini itu sangat susah untuk dikelola,” kata Megawati.
Megawati mengatakan, adanya kapal tersebut bukan untuk dirinya, melainkan rakyat Indonesia di pelosok yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Megawati Sindir Perempuan Masa Kini: Kok Lembek Gitu?
"Bukan buat saya, tetapi siapa saja dari komponen bangsa ini seharusnya mempunyai keprihatinan dan mau membuka diri untuk membantu sesamanya," tuturnya.
Ia lantas menceritakan soal pengalamannya saat menangani konflik Maluku, yang memberikan bantuan kapal kesehatan dari Norwegia, hingga Korea Selatan. Hal ini yang membuatnya merasa terpanggil untuk menghadirkan kapal karya anak bangsa sendiri.
"Saya banyak sekali keliling Indonesia ini, ketika saya diangkat sebagai ketua umum PDI, jadi saya sudah berjanji enggak bisa hanya duduk di kursi, enggak bisa hanya senang-senang di kota. Jadi saya keliling ke mana-mana. Alhamdulillah dengan seperti itu saya bisa melihat Indonesia ini luar biasa besarnya," ujarnya.
Saat berkeliling dengan kapal itulah, ia menyadari bantuan kesehatan kepada rakyat yang memiliki masalah pada mata, bibir sumbing, dan lainnya. Dia menerangkan mereka bisa mendapat tindakan tiga bulan sebelum mendapat tindakan medis.
“Jadi kalau saya bisa berhenti melihat ke kapal, itu saya melihat kenapa petinggi-petinggi republik ini lupa bahwa rakyat itu bukan hanya di kota tetapi selain di pulau besar, kabupaten, itu ada remote area yang saya benar-benar jalani,” ungkapnya.
Baca Juga: Minta Mencontoh Dirinya, Megawati Bingung: Kaum Perempuan Indonesia Kenapa Kok Lembek Gitu Lho?
Selain itu, Megawati mengisahkan perjalanannya menyusuri Kalimantan melalui jalur sungai menggunakan kapal. Dia menyebutnya kapal kelutuk karena bunyinya.
“Itu yang saya lakukan, 3 hari 3 malam saya masuk ke dalam untuk melihat, indah sekali. Namun, waktu saya minggir melihat, dari desa saya bertanya kalau terjadi sesuatu kamu caranya untuk berobat gimana? ‘Oh ya tentu naik kapal Ibu’. Kapal kelutuk saya bilang? Saya kan pakai itu 3 hari 3 malam, saya bilanh ehh jengkel saya. Jengkel kepada saya sendiri dan mereka-mereka yang diberkahi menjadi orang-orang penting untuk menjalankan struktur pemerintahan republik ini,” katanya.
Lalu, Megawati berbicara dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan pihak lainnya untuk menghadirkan kapal RS Terapung Itu.
“Saya sering saya omongan dari Pak Hasto dan sebagainya, saya bilang gmana ya kok semua daratan? Mbok kreatif bahwa ini negara besar yang perlu kapal, dan kapal itu bukan untuk perang saja, tetapi juga untuk damai. Alhamdulilah saya ngobrol sama mereka yang terkesan mari gotong-royong, gotong-royong akhirnya bisa dibuktikan,” pungkasnya.
Dalam acara ini turut dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kemudian Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Megawati turut didampingi oleh Hasto, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Kepala LKPP Hendrar Prihadi. Tampak juga Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono dan pihak Baguna PDIP Ribka Tjiptaning.
Di kegiatan tersebut hadir juga Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) Komjen Mohammad Fadil Imran, serta perwakilan Panglima TNI yaitu Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen dr. Guntoro.