Suara.com - Ratusan siswa Madrasan Aliyah Negeri (MAN) 1 Bekasi gagal melakukan study tour ke Yogyakarta untuk yang kedua kalinya. Hal tersebut sontak membuat pihak sekolah kecewa terutama para siswa dan siswi.
Kegagalan siswa-siswi MAN 1 Bekasi tour ke Yogyakarta, merupakan kesalahan dari pihak penyelenggara (event organizer) yang tidak menepati janjinya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Padahal, uang senilai ratusan juga rupiah telah disetorkan oleh pihak sekolah MAN 1 Bekasi, namun ada oknum penyelenggara yang mengasak dana tersebut sehingga gagal berangkat.
Bagaimana kronologi gagalnya MAN 1 Bekasi berangkat study tour ke Yogyakarta? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Polda Metro Bentuk Timsus Buru Rihana dan Rihani, Polisi Berpangkat AKBP Diduga Jadi Bekingan
Sejatinya, ratusan siswa MAN 1 Bekasi akan berangkat ke Yogyakarta pada Kamis (8/6/2023). Sebanyak 288 siswa yang telah menunggu keberangkatan hingga malam hari harus menelan kekecewaan.
Kuasa hukum MAN 1 Bekasi Samsudin menceritakan, awalnya pihak sekolah berencana mengadakan study tour ke Yogyakarta.
Ketika itu, ada lima event organizer (EO) yang memberikan penawaran pada pihak sekolah. Namun, dari lima EO itu, sekolah memilh Jogja Holiday Center.
Menurut Samsudin, sekolah memilih EO itu karena dinilai memiliki paket penawaran yang cukup menarik.
Di antaranya EO itu menawarkan penginapan Hotel Bintang 4, wisata Lava Tour, Tubing, Klaten, Malioboro hingga berkunjung ke kampus UGM.
Baca Juga: Ini Tampang Penipu Tiket Konser Coldplay, Ternyata Masih Mahasiwa
Setelah sepakat bekerja sama, pada 28 Mei 2023, EO tersebut secara tiba-tiba melakukan pembatalan secara sepihak.
Terkejut dengan pembatalan itu, pihak sekolah lantas memanggil EO tersebut untuk melakukan musyawarah.
Dari pertemuan itu lahir kesepakatan baru. Pihak EO meminta waktu hingga 8 Juni 2023. Bahkan, lanjut Samsudin, EO itu meyakinkan pihak sekolah kalau para siswa pasti berangkat ke Jogja.
Pada Kamis (8/6/2023), ratusan siswa MAN 1 Bekasi berkumpul untuk berangkat ke Yogyakarta menggunakan bus wisata.
Namun hingga pukul 20.00 WIB, baru datang 4 bus dari 8 bus yang dijanjikan pihak EO. Suasana lantas berubah menjadi tegang.
Salah satu wali murid MAN 1 Bekasi meluapkan kekesalannya pada pihak EO yang saat itu berada dik erumunan para siswa dan siswi.
“Kamu EO profesional apa bukan? kan kalau acara gini mestinya ada estimasinya di hitung,” amuk salah satu wali murid kepada pihak EO.
Samsuddin mengataka, para siswa sebelumnya telah mengumpulkan uang sebesar Rp1,9 jta rupiah untuk melakukan perjalanan study tour ke Yogyakarta.
Sementara siswa-siswi yang ikut study tour mencapai ratusan orang, dan jika ditotal secara keseluruhan, pihak sekolah telah menyerahkan uang sebesar Rp470 juta kepada pihak EO.
Kecewa gagal berangkat ke Yogyakarta, pihak MAN 1 Bekasi akhirnya menempuh jalur hukum. Pihak sekolah menuding EO telah melakukan wanprestasi dan atau penipuan.
“Karena Janji jam 8 berangkat, namun sudah lewat maka saya katakan EO sudah wan prestasi dan kita akan melakukan upaya hukum karena bagaimana pun EO melakukan penipuan,” tegas Samsudin.
Menindaklanjuti laporan MAN 1 Bekasi, Kepolisian Sektor Bekasi Utara telah mengamankan pihak EO untuk dilakukan penyelidikan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan